Keterbukaan dan kecepatan dunia internet dianggap lebih cepat di banding saluran televisi oleh anak muda. Mulai dari mudah di akses melalui Gedget sampai dapat menyajikan tayangan sesuai dengan selera anak muda membuat banyak platform yang berbasis internet lebih dinikmati oleh para anak muda. Mungkin julukan "Artis" bagi setiap anak muda berbeda-beda. Karena saat ini berbeda platform memiliki Bintang-nya masing masing. Bahkan saat ini tayangan di Televisi seolah mengekor kepada platform digital. Seperti platform Tiktok yang bintang nya ikut di undang stasiun televisi, sampai tayangan televisi yang di bungkus serius di platform Youtube.Â
Begitu pula Musisi "Indie" yang kian hari menetaskan popularitas ke setiap para penikmat musik tanah air. Saat ini para musisi tidak lagi harus masuk ke layar televisi untuk memiliki banyak penggemar. Karena mereka dapat berdiri sendiri melalui platform atau media yang dibuatnya di platform digital. Bahkan nama-nama pop musisi indonesia banyak yang berawal dari media sosial yang jauh berbeda seperti musisi yang lahir pada tahun 2000 awal yang membesar kan namanya melalui acara musik televisi agar di dengarkan banyak penikmat musik.Â
Youtube dan Spotify sudah melahirkan banyak musisi baru sang raja Gigs. Mulai dari Pamungkas, NIKI, Rich Brian/ Rich Chigga, Nadin Amizah, Fiersa Besari, Bahkan Tulus yang saat ini memiliki Platform yang besar dan menaungi beberapa artis lain. Selain Tulus, nama-nama diatas bukanlah nama-nama pop Televisi. Bahkan Rich Brian salah satu internasional artis dari Indonesia yang mendapat perhatian lebih di pasar musik Amerika namanya melambung berkat kanal Youtube-nya.Â
Saat ini penikmat musik tanah air tidak harus menunggu informasi promo album atau single melalui Radio ataupun TV. Mereka dapat membuka aplikasi pemutar musik dan dapat langsung memutar karya baru musisi idolanya. Bahkan youtube sebagai platform Audio - Visual menyisipkan kolom khusus musik pada bagian Explorasi-nya.Â
Dengan kemudahan itu banyak musisi Anti Mainstream yang lahir. Tak hanya musik POP, saat ini musik dangdut, folk, ska, jazz, Alternatif dan lain-lain dapat pasar penikmat musik yang luas. Sebut saja Payung teduh, sisitipsi, Fourtwnty, Denny Caknan, Jason Ranti, dan Danilla. Telah berhasil menaklukan banyak panggung dengan ribuan penggemar. Bahkan nama-nama musisi pendatang baru yang memiliki banyak penggemar bukan lagi lahir dari major label yang pada jaman dulu dengan mudah menyalurkan karya para musisi. Saat ini para musisi memiliki divisi distribusi sendiri untuk mendapatkan banyak penggemar.Â
Setelah pandemi berakhir kita dapat menemukan banyak festival musik dengan harga tiket masuk yang mahal dan dapat menjual habis tiket mereka. Ini telah membuktikan pasar musik di Indonesia terutama pasar indie, memiliki penggemar masing-masing melalui platform yang di buat sendiri oleh para musisi. Bahkan musisi besar seperti Dewa 19 ikut berkolaborasi dengan musisi yang dianggap segmented terlepas dari status Dewa 19 yang saat ini juga melakukan distribusi karyanya sendiri juga. Sebut saja kolaborasi Dewa 19 dengan Burgerkill dan Pamungkas yang menggebrak industri musik tanah air. Dengan besarnya pasar musik di Indonesia saat ini merupakan kemajuan yang signifikan.Â
Saat tahun 2000-an awal mungkin kita dapat menyebutkan musisi solo pria secara mudah. Namun saat ini sangat banyak musisi solo pria yang berhasil menaklukan industri musik, Tulus, Fiersa Besari, Rizky Febian, Hindia, Bilal indrajaya, Ikhsan skuter, jason Ranti, dan Kunto aji adalah sederet nama yang ikut meramaikan musisi solo pria tanah air. Namun dengan menjamurnya pasar musik di Indonesia bukan berarti tanpa masalah. Dengan banyaknya pilihan musisi terkenal maka semakin mudah pula para Promotor musik membuat acara musik dengan peminat yang tinggi. Namun kesempatan besar itu tak jarang juga di manfaatkan mereka yang berniat curang. Mulai dari promotor yang kabur, tidak mengundang line up yang telah di umumkan sampai perizinan yang tidak di lakukan secara tertib.Â
Dengan banyaknya musisi yang berhasil, penulis berharap pasar musik tidak mati begitu saja. Tetapi banyak anak muda yang bercita-cita menjadi musisi dan membuat karya bagus. Karna satu kali pertunjukan musik perputaran uang atau sisi bisnis di Festival musik menghasilkan miliaran rupiah per-Event. Terimakasih kepada para pembaca. Semoga hal-hal baik menyertai kalian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI