Mohon tunggu...
Dandie Hambaliana
Dandie Hambaliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

lahir ciamis ,jawa barat ,langkaplancar

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Berburu Malam Lailatul qadar

26 April 2021   21:49 Diperbarui: 26 April 2021   22:24 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Banyak sekali orang yang berburu malem Lailatul qadar,dimana bulan ini adalah bulan yang mulia, yang sangat di harapkan oleh orang Islam bisa mendapatkan malam Laialtul Qadar, di karenakn Lailatul qadar adalah malam yang penuh berkah, sering disebut sebagai malam beribu bulan. Keberkahan lailatul qadar ini berganda-ganda karena terletak di bulan Ramadhan. Allah berfirman:

"Bulan Ramadhan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (Q.S. al-Baqarah [2]: 185)

Ayat di atas  merupakan Dalil, bagi orang yang menginginkan Lailatul qadar karena dimalam lailatul qadar adalah malam ddi turunkannya ayat Al-quran yang begitu Agung yang menjadi petunjuk, Rahmat bagi kita semua, maka dari itu banyak orang yang menanyakan kapan terjadinya malem Lailatul Qadar, mengutip dari beberapa hadis bawasanya tidak ada kejelasan mengenai kapan terjadinya malem yang sangat mulia tersebut.

 Meski demikian, Rasulullah meninggalkan clue (petunjuk) bagi orang yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkannya. Beliau bersabda (HR. Imam Bukhari):

 

"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." Dalam riwayat lain dikatakan (HR. Imam Ahmad):

  , , , , , , ,

 "Lailatul Qadar berada di bulan Ramadhan pada sepuluh hari terakhirnya, yaitu malam kedua puluh satu, atau kedua puluh tiga, atau kedua puluh lima, atau kedua puluh tujuh, atau kedua puluh sembilan, atau di akhir malam Ramadhan. Barangsiapa shalat malam karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lampau dan dosa yang kemudian." Kesimpulannya, malam lailatul qadr lebih baik dari seribu bulan. Tidak adanya batasan "kebaikan" bisa berarti kebaikannya sampai akhir usia dunia, seperti yang dikatakan Syekh Abdul Halim Mahmud, "lebih baik dari usia zaman." Sebab, tidak adanya batas hanya bisa dibatasi dengan hilangnya ruang dan waktu, dan itu hanya bisa terjadi setelah dunia dihancurkan (kiamat).

Jadi ketika kita menginginkan malam Lailatu qadar maka berusahalah terus berdiri dalam artian solat,berdzikir, dan perbanyak baca Al quran jangan sampai kita pilih-pilih hari karena sesungguhnya semua mahlauk tidak ada yang mengetahuinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun