Mohon tunggu...
Rezza Oktaviani
Rezza Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswi - Ezza

Tuhan ciptain manusia dengan otak dan keahlian agar manusia tak tetap duduk manis dan diam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekadar Kata

6 Oktober 2020   14:30 Diperbarui: 6 Oktober 2020   14:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sering bertanya kenapa,
Bahkan pernah bertanya "kenapa Tuhan harus membuat pertemuan, jika akhirnya pun kan berujung pisah?" "Kenapa harus ada rasa nyaman yang sifatnya sementara?" "Kenapa Tuhan memberi padahal sebentar lagi akan diambil?" "Kenapa cinta lebih sering berakhir sakit?".

Dan hebatnya Tuhan beri kesadaran dalam sekejap saja. Sungguh, Tuhan beri ingatan yang telah lalu terlintas dalam satu waktu dan buat aku sadar jika Tuhan tengah mengajar, dan demikianlah Tuhan tunjukkan bahwa ia sayang serta peduli.

Tuhan selalu punya caranya mengingatkan bahwa ia selalu ada, bahkan rasa sakit yang diberi semata-mata hanya agar kita lebih bersyukur atas apa yang telah diterima jauh sebelumnya.

Tuhan tak ingin kita takabur tapi malah tafakur, bukankan bersyukur jauh lebih mudah daripada mengeluh apalagi menyombongkan diri?
Bersyukur kau hanya perlu berucap terima kasih atau apalah itu dengan mulut atau sekadar di hati, dan mengeluh kau butuh lebih banyak kata serta tanda tanya kenapa kau diberi keadaan sedemikian rupa.
Parahnya, menyombongkan diri kau perlu kalimat lebih panjang yang membuat kau pantas disanjungi oleh orang lain.

Hidup seperti ini, sangat sederhana dan biasa saja.
Karena Tuhan memberi otak dan hati untuk membuatnya lebih menarik dengan tetap indah bukan menjadi ribet serta amburadul seperti benang yang entah dimana ujungnya.

Yuk tetap berpikir positif, ambil hikmah dari apa yang terjadi dan jangan buat air keruh mendominasi air jernih yang tenang dan mengalir perlahan.

Selasa, Oktober 06 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun