Kali ini kita akan melihat atau menelaah lebih lanjut kegunaan apa saja sih yang dimiliki kecapi rincik ini selain sebagai alat musik tradisional. Memang pada umumnya kecapi yang kita ketahui adalah sebagai lata musik tradisional.Â
Akan tetapi tahukah kalian bahwa ada banyak nilai yang terkandung dibalik sebuah alata msuik tradisional tersebut. Baik itu nilai sejarah ataupun nilai-nilai lainnya. Tidak hanya nilai saja yang terkandung banyak dan beragam dalam alat musik tersebut, tapi juga fungsi atau kegunaanya. Â Dibalik tema atau judul yang saya ambil, saya memiliki alasan dan maksud tersendiri. Salah satunya adalah tentang menjaga eksistensi alat atau kebudayaan satu ini, denga kita membahas budaya atau alat musik tradisional ini kitapun membantu untuk tetap menjaga eksistensinya di masa-masa yang akan datang.Â
Contoh, bila kita membahas dan menambahkan beberapa hal yang membuat orang zaman sekarang atau lebih tepatnya anak muda merasa relevan dengan mereka, maka mereka akan tertarik untuk membaca hal ini dan memperdalam lebih lanjut mengenai budaya yang kita bahas atau lebih tepatnya alat musik tradisional, yaitu kecapi rincik.
Salah satu upayanya adalah dengan mengaitkan hal ini dengan konteks komunikasi lintas budaya atau komunikasi antar budaya. Saya memilih objek ini karena saya melihat titik temu antara hal yang tekah dilakukan sejak lama dan sampai sekarang masih digandrungi banyak orang, baik dari kalangan muda sampai tua sekalipun, hal tersebut adalah musik.Â
Kecapi rincik sendiri merupakan alat yang pada hasil akhirnya dapat menghasilkan musik atau bahkan mengiringi musik lain. Musik sedari dulu selalu menjadi medium atau perantara orang-orang dalam menyampaikan sesuatu, baik itu yang berhubungan tentang kabar, emosi, perasaan, ataupun sebuah hal yang berhubungan dengan spiritualis.Â
Jika bersangkutan dengan spiritualis biasanya musik-musik atau alat musiknya digunakan dalam sebuah upacara keagamaan atau upacara adat.Â
Kenapa hal tersebut harus kita kaitkan, karena mengutip perkataan dari E.T Hall ia mengatakan bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya (Larry A et al., 2007).Itulah mengapa saya banyak sekali melihat relevansi dari kedua hal tersebut, yang memang bisa menjadi pemicu yang bisa saja mengembalikkan eksistensi kecapi ini di masa sekarang.
Sekarang tugas kita adalah bagaiamana bisa kita tetap melihat banyak fungsi lain dari alat musik kecapi ini, guna untuk menjaga eksistensinya di masa sekarang dan yang akan datang. Bagaimana bisa kita memaksimalkan fungsi yang terdapat di kecapi ini sendiri.Â
Pembahasan tersebut akan dijelaskan lebih lanjut di paragraf-paragraf selanjutnya. Dan yang terakhir apakah mungkin alat musik kecapi rincik ini digunakan sebagai medium perantara untuk menyampaikan pertukaran informasi budaya.
Dalam setiap tulisan yang saya buat bukanlah hanya semata-mata untuk memberikan informasi saja, melainkan memiliki tujuan juga. Nah pada artikel yang saya tulis kali ini tujuan saya hanya satu, mengetahui fungsi lain dari alat musik kecapi ini supaya orang-orang masih bisa menggunakannya tanpa harus menunggu suatu hal yang berbau acara-acara besar atau upacara adat.
Kecapi Rincik, alat musik ini sebeneranya sama seperti kecapi pada umumnya tapi memang memiliki sedikit perbedaan. Melihat dari data yang tertulis dalam museum Sri Baduga, kecapi rincik dimainkan untuk lagu lagu penambih tembang atau dengan kata lain penambah lagu atau syair.Â