Mungkin nggak ada bulan lain di dalam setahun kecuali Agustus, dimana Indonesia dan Jepang punya "hubungan" yang erat.
Pertama, di bulan Agustus ini, iklim Jepang hampir sama dengan iklim di Indonesia.
Panas dan gerah.
Panasnya di Jepang sama dengan di Indonesia. Tapi.., ada sih bedanya. Sedikit kok nggak banyak. Bedanya, kelembaban udara di Jepang lebih tinggi, yaitu sekitar 70%. Jadi kalau di Jepang, nggak begitu pengaruh walaupun kita 'ngadem' di bawah pohon gede ataupun 'ngumpet' di bayangan gedung sambil minum es serut. Tetep aja keringat mengocor dengan deras.
Kedua, ada peristiwa besar yang dirayakan tiap bulan Agustus di kedua negara.
Di Indonesia, setiap tanggal 17 Agustus kita memperingati hari ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan, yang merupakan puncak dari perjuangan bangsa kita selama ratusan tahun, dan merupakan momen penting yang merubah status Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat setelah sekian ratus tahun sebelumnya adalah negara yang terjajah.
Di Jepang, setiap tanggal 15 Agustus diperingati sebagai hari berakhirnya PD-II, dimana Kaisar Jepang pada waktu itu mengumumkan melalui radio kepada rakyatnya, bahwa Jepang menerima penuh tanpa syarat deklarasi Postdam (alias menyerah kalah).
Sebagai catatan, sebenarnya Jepang sudah mengirim surat untuk menyerah kalah tanpa syarat kepada Amerika dan sekutunya pada tanggal 14 Augustus.
Kemudian beberapa hari sebelumnya yaitu tanggal 6 dan 9 Agustus, diperingati sebagai hari untuk mengenang kurang lebih 30 ribu korban yang meninggal (baik meninggal seketika maupun beberapa tahun kemudian karena radiasi) akibat dijatuhkannya Bom Atom (masing2 bernama Little Boy dan Fat Man) oleh Amerika, yang pertama kali (dan kita harapkan menjadi yang terakhir juga) dipergunakan sebagai senjata perang pemusnah di Hiroshima dan Nagasaki.
Menurut catatan sejarah, Bom Atom ke-2 rencananya akan dijatuhkan di kota Ogura, yang letaknya kira2 150Km arah timur laut dari Nagasaki. Tapi karena visibilitas yang tidak memungkinkan, maka sasaran dialihkan ke Nagasaki.
Dengan kekalahan ini, maka Jepang yang sebelumnya adalah negara militer, kemudian berubah haluan jadi menolak serta melarang segala bentuk perang dan mencantumkannya di dalam Konstitusi Jepang yang diresmikan 2 tahun setelah kekalahannya dalam Pasal 9.
Masa sebelum 1945
Serangan angkatan laut Jepang dengan tiba-tiba ke pangkalan militer Amerika di Pearl Harbor menyebabkan Amerika ikut terseret ke dalam konflik PD-II secara langsung.