Namun, saat ini ada beberapa usaha untuk mengembalikan tanggal Hari Laut ke tanggal asalnya, yaitu 20 Juli mengingat sejarah historisnya yang penting. Hal lain yang mendorong usaha ini adalah, untuk memperdalam pemahaman dan mengingatkan kembali masyarakat akan arti dan makna Hari Laut, karena sekarang tidak banyak orang Jepang yang tahu akan arti dari Hari Laut itu sendiri. Disamping itu, Jepang adalah satu-satunya negara di dunia yang menjadikan Hari Laut sebagai hari libur nasional.
Kembali tentang topik protes nama laut yang diganti di awal tulisan ini. Sebenarnya sebagai salah satu negara Maritim, saat ini Jepang juga sedang bersengketa tentang beberapa kepemilikan pulau. Diantaranya pulau Takeshima, dimana Korea juga mengklaim akan kepemilikannya. Lalu ada juga kepulauan Senkaku, dimana Jepang bersengketa dengan Tiongkok. Kemudian pulau-pulau yang disebut Hoppouryoudou di timur laut Hokkaido (tepatnya dekat semenanjung Nemuro), dimana Jepang masih bersengketa dengan Rusia tentang kepemilikannya.
Sebagai penutup, mungkin pembaca sudah tahu bahwa Kaisar Hirohito (Kaisar di jaman Showa) adalah ilmuwan handal dan disegani di bidang Biologi Kelautan. Dan bakat ini diturunkan juga pada putranya Kaisar Akihito (Kaisar yang sekarang di jaman Heisei) yang juga adalah seorang ilmuwan di bidang perikanan, khususnya ikan Goby. Bahkan ada Genus yang diklasifikasikan bernama Akihito untuk ikan Goby.
Sumber : Meiji Jingu |  Japan Maritime PR Centre |  Cabinet Office
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H