Mohon tunggu...
dana setio
dana setio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa utm

Saya mempunyai kemampuan yang dimiliki oleh seorang analis dan mau bekerja keras untuk membenahi sistem kerja diri saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa kelompok 86 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Dorong Anak-anak Desa Larangan Glintong untuk Berkreasi Manfaatkan Sampah Dapur untuk Pembuatan Pupuk Kompos

2 Juli 2022   02:57 Diperbarui: 4 Juli 2022   23:27 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangkalan - Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Trunojoyo Madura Kelompok 86 melakukan pelatihan pembuatan pupuk kompos organik di Desa Larangan Glintong, Klampis, Kabupaten Bangkalan. Pelatihan pembuatan pupuk kompos organik ini dilakukan dengan tujuan melatih kreatifitas anak sekolah sejak kecil dengan memanfaatkan sampah rumah tangga yang tidak bermanfaat menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman Untuk desa larangan glintong. (12/06/2022)

Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos organik ini dilakukan pada tanggal (12/06/2022) dengan narasumber yaitu Muhammad Firdaus yang merupakan mahasiswa angota Pengabdian kelompok  86  Trunojoyo Madura " pelatihan dilakukan dengan mengajarkan proses pembuatan pupuk dari awal sampai akhir dengan menggunakan bahan-bahan : karung, sampah dapur, em4, air gula, ranting dan daun kering dan juga tanah proses pembuatannya dilakukan dengan mencampurkan bahan tersebut menjadi satu dengan sesuai takaran, dan lama proses agar bisa menjadi pupuk kompos yaitu sekitar 1 bulan. Ada beberapa tujuan dilaksankannya pelatihan pembuatan pupuk kompos organik ini, dengan tujuan agar anak-anak dapat belajar memanfaatkan sampah dapur atau sampah rumah tangga sehingga memiliki nilai guna. Di samping itu, pengelolaan sampah ini dapat menjadikan lingkungan desa menjadi lebih bersih. Namun, tujuan utama dari kelompok kami melakukan pelatihan pembuatan pupuk kompos organik adalah untuk membuat sampah yang tidak berguna menjadi nilai jual bagi Desa Larangan Glintong sehingga dapat meningkatkan ekonomi atau penghasilan desa Larangan Glintong itu sendiri" sebut Muhammad Firdaus mahasiswa Pengabdian Masyarakat kelompok 86 Trunojoyo Madura.

whatsapp-image-2022-07-04-at-20-25-12-62c3025a4fdf912ee71740e2.jpeg
whatsapp-image-2022-07-04-at-20-25-12-62c3025a4fdf912ee71740e2.jpeg
Pembuatan pupuk kompos organik ini selain ramah lingkungan, juga dapat menghemat pengeluaran pembelian pupuk. Dengan mengolah kembali sampah dapur menjadi pupuk kompos organik secara tidak langsung dapat membantu mengurangi jumlah penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pupuk organik mempunyai beberapa kelebihan sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tanaman maupun untuk kesehatan tanah dan lingkungan. Kelebihan pupuk organik disamping menambah kesuburan tanah jug dapat memperbaiki sifat fisik, struktur dan tekstur tanah. Pupuk organik ini tidak merusak keseimbangan zat-zat didalam tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun