Mohon tunggu...
DANAR STYORINI
DANAR STYORINI Mohon Tunggu... Penulis - inisiator komunitas kemenag klaten menulis

klaten

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Awas, Virus Bahagia di Bulan Ramadan

27 April 2020   07:23 Diperbarui: 28 April 2020   10:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Virus bahagia Bulan Romadlon tahun ini harus ditebarkan"

"Virus cinta Bulan Romadlon tahun ini harus tersalurkan"

Bulan Romadlon tahun ini Indonesia dan berbagai belahan negara lain di dunia  sedang dirundung duka, bagaimana tidak, virus corona merajalela menguasai dunia dan menjadi bahasan utama. Dimana-mana corona menjadi bahan pembicaraan, bak artis yang sedang naik daun.

Setiap hari setiap saat semua terjaga untuk menghindar dari lonceng kematian. Rezeki, jodoh ada di tangan Tuhan, begitu juga ajal, saat lonceng kematian sudah dibunyikan seseorang tidak bisa mengelak dan harus menerimanya. Sesuai dalam firman Allah SWT dalam Al Quran disebutkan " Tiap tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian."

Musibah besar romadlon tahun ini , bisa kita jadikan ibroh dan kita jadikan pelajaran pentingnya menjaga kebersihan, selain kebersihan rohani, kebersihan jasmani harus diseimbangkan. "kebersihan adalah sebagian dari iman" hadist itu sangat jelas mengajarkan tentang kebersihan, selain itu adanya pandemi ini juga mengajarkan bagaimana hidup saling berbagi, orang yang mampu perekonomian harus berbagi kepada yang kekurangan. Hikmah lain yang dapat diambil adalah bahwa harta yang dimiliki seseorang itu bukan sepenuhnya milik pribadi, tapi ada 2,5%  hak-hak orang lain ada disitu.

Banyak hikmah yang kita petik dari ketentuan Allah SWT saat ini, dalam bahasa populernya stay at home mengajak kepada kita untuk berdiam diri di rumah aja, kita jadi punya banyak waktu bersama dengan keluarga, lebih dekat dengan keluarga, saling mrnyemangati memantau gerak gerik dalam keluarga. Kita diajarkan pula untuk menjadi guru yang baik untuk anak-anak kita.

Mungkin baru kali ini kita merasakan rindu ke masjid untuk sholat tarawih bersama, kita akan rindu saat buka bersama , rindu untuk ngabuburit menjelang buka, rindu suasana takbiran, ingin berduyun duyun sholat iedul fitri, yang diperantauan rindu akan kampung halaman, akan ada sejarah lebaran tanpa kunjungan dan salaman.

Tidak ada gunanya kita mengeluh, mari kita bersama-sama  tebarkan virus bahagia dan virus cinta untuk kebahagiaan bersama. Semoga musibah tahun ini segera berakhir, kita panjatkan doa bersama. Agar bisa berkumpul dengan sanak saudara dan kita kembali ke fitrah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun