Mohon tunggu...
danarfebriano
danarfebriano Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas airlangga

Saya adalah mahasiswa aktif teknik industri universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pembaharuan Energi Bahan Bakar Fosil Menjadi Energi Listrik Tenaga Surya

4 Januari 2025   21:28 Diperbarui: 4 Januari 2025   21:28 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Penggunaan energi primer di global sudah sangat berlebihan dan sebagian kecil dari penggunaan energi primer ini berasal dari energi bahan bakar non fosil. Selain itu perkiraan habisnya energi cadangan bahan bakar akan habis pada tahun 2044, 2116, dan 2046. Ini berarti pada tahun 2046 cadangan bahan bakar cair hampir tidak tersedia untuk transportasi. Oleh karena itu penurunan sumber daya bahan bakar fosil yang terbatas, serta meningkatnya permintaan energi global telah menyebabkan minat yang besar dan kegiatan dalam pengembangan bahan bakar terbarukan alternatif. Salah satu energi terbarukan dapat dihasilkan dari energi matahari dengan menggunakan panel surya. Perangkat sel surya menggunakan pencahayaan yang masuk untuk menyediakan elektron ke sirkuit eksternal. Walaupun beberapa sel surya pertama kali digunakan di luar angkasa, namun sekarang banyak permintaan untuk membuat sel surya dapat diaplikasikan di bumi. 

Perubahan iklim menjadi salah satu pendorong utama untuk transisi energi. Sektor energi juga merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca, menjadi target untuk transisi energi menjadi energi pembaharuan dalam upaya mengurangi emisi dan mencegah dampak perubahan iklim. Transisi energi juga didorong oleh beberapa faktor seperti faktor politik dan ekonomi. Pemerintah di seluruh dunia mengadopsi kebijakan yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca, mempromosikan penggunaan energi terbarukan, dan mengurangi dampak perubahan iklim. Ada beberapa tantangan dalam perubahan energi primer menjadi energi terbarukan, Penurunan permintaan terhadap bahan bakar fosil, karena konsumen dan bisnis semakin banyak yang menggunakan sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, merupakan tantangan utama bagi industri minyak. Salah satu penghambat terbesar perubahan energi juga terdapat pada teknologi, banyak teknologi perubahan energi yang masi berada di tahap awal pengembangan dan juga membutuhkan biyaya yang besar. Peran perubahan iklim dalam mendorong pergeseran menuju energi terbarukan, seiring dengan tuntutan pemerintah dan konsumen akan opsi energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, industri minyak dan gas menghadapi berbagai tantangan seperti tantangan ekonomi dan regulasi, industri ini harus beradaptasi beradaptasi dengan meningkatnya kompetisi dari energi terbarukan, untuk tetap relevan di pasar energi yang cepat berubah. Industri minyak dan gas juga harus investasi ke energi pembaharuan.

Energi pembaharuan sangatlah dibutuhkan karena kita sudah banyak merasakan dari dampak pemanasan global dan perubahan iklim yang diakibatkan oleh bahan bakar minyak dan gas, oleh karena itu pembaharuan energi dari energi bakar fosil menjadi energi listrik sumber daya matahari sangat dibutuhkan. Kita harus bisa memajukan teknologi tentang pembaharuan energi. Sedangkan dalam sektor industri tak bisa di pungkiri bahwa telah memainkan peran penting dalam mendorong sektor pertumbuhan dan pengembangan ekonomi tetapi industri minyak dan gas menghadapi tantangan akibat transisi energi dan meningkatnya daya saing energi terbarukan, dan banyak perusahaan yang menilai kembali model bisnis dan strategi mereka. Energi terbarukan, khususnya angin dan matahari, tumbuh pesat akibat penurunan biaya, kebijakan pemerintah, dan meningkatnya kesadaran publik tentang dampak lingkungan dari bahan bakar fosil. Energi terbarukan, khususnya angin dan matahari, tumbuh pesat akibat penurunan biaya, kebijakan pemerintah, dan meningkatnya kesadaran publik tentang dampak lingkungan dari bahan bakar fosil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun