Mohon tunggu...
Abdillah Danardana
Abdillah Danardana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Studiert KommunikationSwiscensshaft an der UIN SUKA YK l 18 jahre alt l Kaffee trinken l Marlboro rauchen l Schön, Sie zu treffen :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Murah Ala "Awul-awul"

22 Desember 2012   18:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:11 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sandang merupakan salah satu dari 3 kebutuhan primer yaitu, sandang, pangan, dan papan. Sandangadalah pakaian yang diperlukan olehmanusia sebagai mahluk berbudaya. Perkembangan sandang sangatlah pesat, hal itu disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan sandang adalah faktor budaya.

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang belanja sandang murah ala “awul-awul”. Kata “Awul-awul” adalah sebutan untuk pakaian import  atau bisa dibilang  pakaian bekas yang dijual dengan harga terjangkau. Penggunaan kata  “awul-awul” ini terjadi karena memang untuk memilih baju yang didapatkan dengan cara di ”awul-awul” atau dibongkar sekuat tenaga seperti kita mencari barang berharga yang tersembunyi di dalam tumpukan baju yang menggunung. Di awul- awul ini pembeli bebas memilih pakaian yang sudah digolongkan sesuai tipenya, harga dari pakaian bekas ini terhitung murah karena barang yang dijual adalah barang bekas.

Jika bekunjung ke Yogyakarta memberikan sensasi luar biasa bagi orang yang datang ke Yogyakarta . Jika mengaku sering ke Jogja tapi belum berkenalan dengan  yang namanya awul-awul, itu merupakan hal yang sangat disayangkan. Di Yogyakarta  biasanya para penjual awul-awul membuka lapak di panggung budaya rakyat atau pasar malam bahkan sekarang sudah menyebar di pojok jalan raya di kota Yogyakarta . Pakaian apapun dengan ragam gaya apapun telah tersedia disana. Beragam jenis pakaian tersedia seperti celana, kaos, jaket, kemeja, dan sebagainya mulai dari ukuran anak-anak, remaja, hingga orang tua.

Mereka para penggemar awul-awul kebanyakan berasal dari kaum pelajar, seperti mahasiswa. Baju bekas atau import tercatat ikut membentuk gaya subkultur anak muda yang khusus dan unik. Selain merefleksikan posisi keuangan anak-anak muda yang terbatas, juga menggambarkan gairah akan gaya pakaian-pakaian retro yang otentik dan tidak ada kembarannya. Jenis baju yang dijual di toko-toko baju bekas biasanya berjumlah terbatas, atau malah hanya tersedia sebanyak satu buah saja, sehingga terkesan lebih personal.

Galang, seorang mahasiswa perguruan tinggi swata di Yogyakarta mengaku bahwa awalnya dia hanya diajak temannya menemani pergi ke awul-awul. “Awalnya saya hanya diajak menemani teman saya pergi ke awul-awul, sesampainya di awul-awul saya langsung tertarik dengan barang-barang yang diperdagangkan disana, karena barang-barang disana tidak mainstream dan harganya miring”.

Ada suatu kepuasan tersendiri ketika bisa mendapat baju yang unik nan murah di awul-awul. Memang bukan pakaian model up-to-date yang ditawarkan, tapi keunikan, keanehan  dan harga yang miring. Kita bisa mendapati sebuah jaket jeans dengan kisaran harga mulai Rp 50.00,00 , yang mana biasanya di toko-toko seharga ratusan ribu. Kemudian ada pula kemeja yang dijual dengan kesaran harga mulai Rp 10.000,00, itulah yang kebanyakan diincar kaum muda di awul-awul. “Saya pernah mendapatkan jaket jeans merk Levi’s dengan harga Rp 60.000,00 dan kualitasnya masih lumayan bagus” tutur Fajry, seorang mahasiswa salah satu Universitas Negeri  di Yogyakarta.

13561988861485724308
13561988861485724308

Setiap barang bekas pasti memiliki kekurangan, begitu pula dengan pakaian di awul-awul seperti noda yang susah hilang atau robek dikainnya. Oleh karena itu saya akan memberikan beberapa tips belanja di awul-awul, antara lain:

  • Cium pakaian yang mau dibeli, jika baunya cukup mengganggu dan ada noda yang sulit dihilangkan, jangan dibeli.
  • Jika pakaian tersebut ada kerusakan, pikirkan apakah kerusakan itu bisa diperbaiki. Kancing yang nyaris copot misalnya, bisa dijahit kembali atau resleting yang rusak bisa diperbaiki tanpa mengeluarkan uang banyak.
  • Jika  anda tertarik membeli dari brand ternama seperti Levi’s, Elle, atau Adidas. Pastikan dengan benar kondisi barang tersebut. Jangan pernah ragu untuk menanyakan sejarah dan keaslian barang tersebut. Apalagi sekarang ini sudah cukup banyak fashion item yang dipalsukan.
  • Sebaiknya andamenggunakan masker saat memilih-milih pakaian.
  • Pakaian yang sudah dibeli, harus dicuci dulu sebelum dipakai. Bisa gatal-gatal kalau langsung dipakai. Mencucinya pun sebaiknya menggunakan air panas dan beberapa kali cuci, untuk menghilangkan debu kotoran, atau siapa tahu ada bakteri atau virus yang menempel.

Ada banyak tempat awul-awul di Yogyakarta, saya akan menyebutkan beberapa diantaranya:

  • Di pasar malam Sekaten
  • Daerah Ngasem, sepanjang jalannya banyak toko berlabelkan "Sandang Murah"
  • Di jalan Kyai Haji Wahid Hasyim, daerah ini termasuk langganan saya.
  • Pasar Senthir (spesialis sepatu dan tas bekas. Lokasi sebelah Pasar Beringharjo, buka hanya waktu malam saja)
  • Belakang PKU wirobrajan, timur jalan menghadap ke barat, cocok untuk mencari pakaian vintage cewek.

Bagi anda yang ingin tampil beda dan anti-mainstream mungkin anda dapat mencobanya :))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun