[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="kopi dan rokok ditinggalkan teman sekamar"][/caption] Banyak orang mengatakan bahwa secangkir kopi dan sebatang rokok mampu memberikan inpirasi. Ketika otak sudah benar-benar “stuck”, terlalu lelah atau jenuh bekerja. Tapi sebetulnya cafein yang membuat jantung berpacu lebih cepat. Reaksi biokiminya membuat kita terbangun dan bersemangat kembali. Ditambah lagi rokok mensugesti saraf pecandunya menjadi lebih rileks sehingga mampu berpikir dan berkonsentrasi. Pagi ini inspirasi datang ketika melihat segelas kopi tergeletak di atas meja . Sisa teman sekamar yang barusan pergi . Komposisinya menarik, secangkir kopi dan puntung rokok di dalam asbak logam. Memanfaatkan cahaya sinar dari jendela kamar hotel. Saya mencoba mengambil gambar untuk mewakili semangat pagi ini tentang “inspirasi”. [caption id="" align="alignnone" width="600" caption="menghilangkan logam - hanya meja dan cangkir"]
menghilangkan logam - hanya meja dan cangkir
[/caption] Berikutnya. Bagaimana jika semua elemen logam dihilangkan? Saya bereksperimen mengambil gambar dari berbagai sudut. Hasilnya tampilan gambar yang lebih sederhana dengan sudut pandang yang berbeda tentunya. Seperti satu analogi kehidupan. Untuk menjadi bijaksana kita tidak perlu memperumit satu masalah tapi hanya perlu memandang masalah dari beragam sudut pandang. [caption id="" align="alignnone" width="600" caption="menselaraskan antara cangkir dan meja"]
menselaraskan antara cangkir dan meja
[/caption] Sekali lagi mencari sudut terbaik. Satu inspirasi kembali datang. Ternyata kedua elemen (meja dan cangkir) memiliki bentuk yang hampir sama. Jepretan kamera merekam, tergambar jelas satu garis lingkaran yang kongruen antara cangkir dan meja menciptakan satu komposisi yang pas dan selaras. Aha.. beginilah seharusnya hidup bermasyarakat. Kita harus bisa mencari persamaan ketimbang perbedaan. Agar hidup lebih harmonis menghasilkan komposisi sosial yang indah. Rasanya pagi ini begitu banyak insiprasi yang datang dari segelas kopi, tanpa saya harus meminumnya… :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya