Sebanyak 380 anak muda diajak mengarungi samudra sejauh 3.700 km selama 11 hari.
Inilah saatnya merasakan pengalaman nenek moyang pelaut, sebuah lagu karya Ibu Sud yang sering dikumandangkan saat kecil. Satgas Pelantara XI sendiri merupakan acara yang dilaksanakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Saka Bahari dan oleh operasi TNI AL
Saat pertama kali mendengarkan lagu Nenek Moyangku, saya sempat bertanya kepada ibu, “Apakah benar nenek moyang kita seorang pelaut?”, karena meski tinggal di tepi Teluk Lampung, bapak saya bukanlah seorang nelayan apalagi nahkoda.
Ibu membuka peta Indonesia, ia berkisah bahwa 70% wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau. Samudra adalah kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir sehingga membuat saya jadi sering berpikir betapa serunya bisa melanglang buana naik kapal, menyambangi pulau-pulau di nusantara.
Bukti pertama bahwa nenek moyang orang Indonesia akrab dengan kehidupan samudra adalah relief kapal layar pada Candi Borobudur yang merupakan candi Budha terbesar di dunia. Pada abad ke-8, Kerajaan Syailendra mendirikan sebuah kapal layar besar dan megah yang berlayar rutin mengarungi lautan melewati Samudra Hindia ke Madagaskar, Afrika Selatan, hingga Ghana.
Saya semakin yakin bahwa, sebagai anak muda Indonesia harus mengenal samudera Indonesia. Tak hanya pantai dan dunia bawah laut yang indah, tapi kekuatan letak geografis bagian dari kedaulatan NKRI.
Saat SD dan SMP, saya sangat aktif mengikuti kegiatan pramuka di sekolah dan gugus depan kantor tempat ayah bekerja.
Kegiatannya cukup seru sampai saya paham apa itu pramuka dan berniat bergabung Saka Bahari saat SMU. Saka merupakan wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan menambah pengalaman para Pramuka Penegak dan Pandega dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan.
Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa Krida, yang masing-masing mengkhususkan pada sub bidang ilmu tertentu.Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Satuan Karya yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.