Pada akhirnya setiap manusia akan mencari titik keseimbangan hidupnya masing-masing agar tetap sehat jasmani dan rohani. Salah satu caranya dengan liburan dan  melakoni hobi. Sedari dulu saya bermimpi memiliki kemampuan finansial yang kuat agar bisa liburan setiap hari lalu menyalurkan hobi menulis di blog. Tapi kenyataan berkata lain, saya harus bekerja seperti kebanyakan manusia usia produktif. Mengais rejeki dengan menjadi Mas-Mas Kantoran delapan jam sehari, lima hari seminggu.
Lalu liburannya kapan?
Liburannya hanya di kalender berwarna merah dan cuti 12 hari kerja per tahun. Jika ada cuti melahirkan, menikah atau anak sunatan adalah hak bagi mereka yang sudah menikah dan berkeluarga. Bukan hak kami kaum jomblo (halah curhat).
Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Jadi begini, terkadang kantor memberikan tugas luar kota lalu saya memanfaatkan dengan menumpang tiket pesawat. Jika dinas luar kota dekat hari Kamis atau Jumat, saya akan meminta ijin kepada atasan untuk memundurkan tiket pulang. Agar akhir pekan saya bisa jalan-jalan di kota tempat saya berdinas. Bersyukur, selama ini tidak pernah ada masalah asalkan hotel dan biaya yang timbul akibat piknik ditanggung sendiri.
Memang cukup Kak, piknik dua hari saja?
Namanya manusia tidak akan pernah cukup, tapi daripada tidak sama sekali.
Staycation Pekanbaru
Sebetulnya piknik bisa kemana saja asal ada waktu dan uangnya. Namun sekarang yang jadi masalah saya punya cukup uang tapi tidak punya waktu. Jika saya mengundurkan diri dari pekerjaan maka memiliki uang tapi tidak punya cukup uang untuk jalan-jalan. Â Lalu pilih yang mana?
Selain wisata kuliner biasanya saya lebih menikmati waktu staycation sembari  bersilaturahmi dengan  teman-teman dari komunitas atau rekan kerja di Pekanbaru. Setelah bekerja beberapa hari di luar, kadang tinggal di hotel untuk leyeh-leyeh atau online di dalam kamar adalah hal menyenangkan.
Sudah bukan rahasia lagi Medan menjadi salah satu destinasi wisata kuliner favorit Indonesia. Alkuturasi budaya yang terjadi ratusan tahun membuat kota ini tidak hanya kaya budaya tapi juga makanan enak dengan berbagai cita rasa, mulai dari kuliner Tionghoa, India, Melayu, Arab sampai Jawa.