Mohon tunggu...
DANA NURIL IBAD
DANA NURIL IBAD Mohon Tunggu... Penulis - Suka Menulis

Manusia itu punya 4 jenis sifat yaitu : Api, Angin, Air, Tanah. Tinggal kita mau tingkatkan yang mana dari keempat sifat itu. Semua pilihan dan setiap orang punya pilihan masing-masing. Hargai saja pilihannya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Smartphone: Teknologi Vs Nomophobia

24 Maret 2022   14:44 Diperbarui: 10 November 2022   19:45 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan smartphone (Sumber: shutterstock)

Pertanyaannya, bagaimana jika pekerjaan kita tergantung oleh internet? Kan pasti bingung karena jaringan data atau wifi lagi bermasalah?

Berarti ini termasuk kekurangan dari berkembangnya teknologi yang ternyata digitalisasi tidak semuanya berjalan dengan baik di semua bidang. 

Pekerjaan-pekerjaan yang sudah pindah mengandalkan listrik dan internet akan sangat terganggu jika kedua hal itu bermasalah.

Pemberian ponsel kepada anak-anak juga menjadi permasalahan yang sampai saat ini masih terus dibincangkan di beberapa seminar. 

Di satu sisi, beberapa sekolah maju menggunakan pembelajaran digital untuk peserta didik (khususnya selama pandemi), tapi disisi yang lain, karena anak anak telah menumbuhkan "keakraban" dengan ponsel, maka efeknya bisa berbuntut panjang setelah jam sekolah berakhir.

Apalagi pengembangan game di ponsel terus menerus dilakukan di mana itu berpengaruh jika anak-anak sudah kenal smartphone. 

Akibat negatifnya, kita bisa dilihat di berbagai berita tentang anak-anak yang kecanduan ponsel baik karena game atau karena hal lainnya dan ujung-ujungnya kondisinya memprihatinkan jika mereka lepas dari ponsel.

Yang bisa mengatasi siapa? Ya pengguna sendiri-sendiri. 

Jika anak-anak penggunanya? Ya orang tua yang berperan penuh mengawasi dan memantau aktivitas "digital" anak.

Lebih parah lagi bukan hanya game, melainkan jika anak-anak sudah bisa mengakses konten dewasa, dan sepertinya jarak atau pembatas antara konten non dewasa dengan konten dewasa sangat tipis.

Kelihatan dari cara bicara yang dipakai anak sehari-hari, baik itu terpengaruh langsung dari ponsel maupun dari temannya yang memberikan contoh tidak baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun