Mohon tunggu...
Danang Satria Nugraha
Danang Satria Nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Universitas Sanata Dharma

Selain mengajarkan ilmu bahasa dan meneliti fenomenanya di ruang publik, penulis gemar mengamati pendidikan dan dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Retorika Politik & Persepsi Publik

31 Desember 2023   21:17 Diperbarui: 2 Januari 2024   05:00 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan retorika yang tepat tidak hanya memengaruhi pemahaman dan penilaian masyarakat terhadap isu-isu politik, tetapi juga memengaruhi sikap mereka terhadap kebijakan dan arah yang diambil oleh para pemimpin politik.

Sebagai perbandingan, berikut adalah tiga contoh spesifik berdasarkan fakta di Indonesia yang mendukung peran penting gaya berbicara dan strategi komunikasi politik dalam membentuk opini serta sikap masyarakat:

Kampanye Pemilihan Umum 2019: Saat kampanye Pemilihan Umum Presiden 2019 di Indonesia, kedua kandidat, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, menggunakan retorika yang berbeda dalam mencapai dukungan.

Joko Widodo menekankan pencapaian ekonomi dan infrastrukturnya, memanfaatkan gaya berbicara yang sederhana namun tegas. Sementara itu, Prabowo Subianto menggambarkan visi alternatifnya dengan retorika yang membangkitkan semangat dan narasi keadilan sosial.

Gaya berbicara dan strategi komunikasi politik keduanya berbeda, namun keduanya berhasil mempengaruhi opini dan pilihan pemilih dengan cara yang berbeda pula.

Debat Publik tentang Kebijakan Ekonomi: Dalam diskusi atau debat publik tentang kebijakan ekonomi, para pemimpin politik menggunakan retorika yang kuat untuk mempengaruhi opini masyarakat. Contohnya adalah saat perdebatan tentang penerapan kebijakan ekonomi tertentu, seperti pengelolaan utang negara atau kebijakan fiskal, di mana gaya berbicara yang tegas dan penjelasan yang meyakinkan digunakan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat.

Penanganan Krisis atau Bencana Alam: Respons pemerintah terhadap bencana alam seperti gempa bumi atau banjir sering disertai dengan strategi komunikasi yang kuat untuk mengkoordinasikan respons dan menenangkan masyarakat. Penggunaan retorika yang menggugah emosi dan narasi yang menekankan upaya penanganan darurat digunakan untuk membangun kepercayaan dan solidaritas di antara publik.

Dalam ketiga contoh tersebut, gaya berbicara dan strategi komunikasi politik memainkan peran yang krusial dalam membentuk opini, sikap, dan tindakan masyarakat di Indonesia. Retorika politik tidak hanya berperan dalam mempengaruhi pemilihan politik, tetapi juga dalam membentuk pemahaman dan tanggapan masyarakat terhadap isu-isu penting yang terjadi di negara tersebut.

Pemantik Ketiga

Bagaimana kita dapat mengevaluasi dampak retorika politik terhadap masyarakat? Apakah ada strategi atau langkah-langkah tertentu yang dapat diambil untuk mengurangi efek negatif dari manipulasi retorika politik terhadap persepsi publik?

Evaluasi dampak retorika politik terhadap masyarakat merupakan aspek penting dalam memahami bagaimana komunikasi politik memengaruhi persepsi dan sikap publik. Adanya pemahaman yang lebih dalam tentang pengaruh retorika politik memungkinkan kita untuk mengevaluasi apakah efeknya bersifat positif atau negatif terhadap masyarakat. Di Indonesia, seperti di banyak negara lain, retorika politik dapat memengaruhi masyarakat secara signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun