[caption id="attachment_163475" align="alignnone" width="150" caption="gambar metanews"][/caption] Beberapa waktu belakangan ini SBY seolah sudah menyiratkan "mosi tak percaya" kepada anak emasnya : Anas Urbaningrum. Pertama, dalam konferensi pers beberapa hari lalu, SBY tanpa tedeng aling-aling berbicara di depan publik bahwa Dia (SBY) pernah merasa dibohongi Anas Urbaningrum. Kedua, tersiar kabar dua hari yang lalu, bahwa SBY kembali menampakkan kejengkelan kepada Demokrat (terutama Ketua Umumnya tentu saja) hal rotasi ganjil tersangka korupsi Wisma Atlit, Angelina Sondakh, ke Komisi III DPR (Bidang Hukum). Mengutip kata-kata Andi Malarangeng, "Beliau (SBY) marah besar, rotasi itu merupakan langkah tidak cerdas". Publik pun masih diselimuti misteri, apakah benar SBY sampai marah seperti itu? Ataukah ini move Andi Malarangeng, ibarat mengail di air keruh, mumpung Anas baru babak belur, apa salahnya "nitip" satu-dua bogem mentah secara terselubung dan gratisan, hitung-hitung "balas dendam" kekalahan di Bandung dulu (yang konon full money politics). SBY bisa jadi memang marah terhadap Anas hal rotasi itu, tapi maksudnya mungkin lain dengan yang diduga banyak orang. Berikut ini reka-rekaan kemarahan SBY terhadap Anas hal rotasi Angelina Sondakh, SBY: "Anda kok nggak ada kapok-kapoknya ya, sindiran Saya di hadapan Pers kemarin apa belum cukup? Sungguh, merupakan langkah tak cerdas memindahkan si Angie ke komisi 3." Anas: "Bapak Presiden, itu justru langkah cerdas Kami (DPP & Fraksi). Dengan adanya Angie di Komisi 3 setidaknya Dia (Angie) bisa mengadakan perlawanan hukum terhadap KPK lewat jalur politik. Bukankah kawan-kawan di Komisi 3 terkenal galak-galak kalau terhadap KPK, disana kita dapat banyak kawan yang alergi terhadap KPK, disana ada si Fahri Hamzah segala, lho, Pak." SBY: "Benar-benar TIDAK CERDAS! Anda ini" Anas: "Maksud Bapak?" SBY: " Itu namanya degradasi! orang-orang macam Angie, Nazarudin, Al Amin Nasution dkk itu mah biasanya komisinya 5 atau 10 (prosen), kalau cuma komisi 3 (prosen) itu ecek-ecek."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H