Mohon tunggu...
Danang Probotanoyo
Danang Probotanoyo Mohon Tunggu... profesional -

Alumnus UGM, sewaktu Mahasiswa banyak terlibat berbagai "gerakan sosial". Sesekali menulis di media massa mainstream: nasional, lokal dan luar daerah. Anti penindasan dan diskriminasi. Di Kompasiana hanya ingin menulis yang enteng-enteng saja: Singkat, padat, mengena, dan sebisa mungkin menghibur serta bermanfaat(?!). Ingin mempolitisasi humor dan menghumorkan politisi di beberapa segmen. Prinsip: HUMOR CERDAS & MENCERAHKAN. silahkan tertawa sebelum tertawa dikenakan pph! (pajak pemakaian humor)\r\nPeringatan: Copy paste atas karya Saya diijinkan dengan syarat mencantumkan sumber dan nama penulis. Bila tidak berarti terjadi penjiplakan!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Denny Indrayana Pulanglah, Koruptor Bukanlah Lawanmu!

9 Desember 2011   02:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:39 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_148318" align="alignnone" width="210" caption="gambar : Google"][/caption] Sungguh prihatin melihat nasib kawan saya yang satu ini, Denny Indrayana. Dulu namanya sungguh harum di ranah pemberantasan korupsi negeri ini. Ingat, dia dulu adalah akademisi muda brilian dari Fakultas Hukum UGM yang sekaligus merupakan aktivis militan di ranah pemberantasan korupsi negeri ini. Kiprahnya bisa ditelusuri pada Indonesian Court Monitoring dan Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) UGM. Memang, saya yakin niatnya menerima pinangan SBY beberapa tahun yang lalu untuk duduk sebagai staf khusus presiden bidang hukum adalah dalam rangka meneruskan misi sucinya  membabat korupsi di lingkaran pusat kekuasaan. Namun, Denny lupa bahwa permasalahan hukum di negeri korup ini selalu diintervensi oleh syahwat-syahwat politik dan kekuasaan. Hukum bisa dipastikan babak belur bila harus berhadapan dengan politik dan kekuasaan. Sudah puluhan tahun (sejak Orde Baru berkuasa) Hukum di negeri korup ini tak pernah berpihak pada keadilan, namun berpihak pada uang dan kuasa. Mungkin dulu Denny bermimpi bahwa dengan masuk ke istana justru membuatnya dengan mudah membabat korupsi di negeri ini. Ibarat pepatah bila ingin membunuh ular maka taklukkan dulu kepalanya.  Denny nampaknya kurang jeli  bahwa masuk ke istana berarti masuk dalam permainan kekuasaan dan politik, hukum hanya menjadi asesori atau kosmetik kekuasaan belaka. Publik menyaksikan bahwa hari-hari Denny di lingkaran istana tak ada yang bisa dia dapatkan, koruptor tetaplah berjaya di negeri ini. Para politisi korup setiap saat mencari kelengahanmu, Den. Denny tak lebih hanya dijadikan figuran dalam pentas sandiwara pemberantasan korupsi oleh penguasa. Denny hanya sekedar  dijadikan bumper pencitraan dari rezim yang ditengarai sarang para koruptor itu. Pemberian remisi kepada para narapidana terutama koruptor, Kau dihujat rakyat. Ketika kau mewacanakan penghentian remisi untuk koruptor, justru Kau dijadikan bulan-bulanan para pengacara dan politisi penghamba para  koruptor! [caption id="attachment_148321" align="alignnone" width="138" caption="Aziz Syamsuddin (Sumber : google)"][/caption] Hinaan dan pengusiranmu oleh politisi Aziz Syamsuddin asal Ex Partai  Penguasa Orde Baru dari gedung DPR tempo hari semakin menguatkan bahwa tak ada tempat bagimu berlama-lama di Istana.  Kau tak akan menang melawan koruptor selama rezim yang berkuasa dan para politisi di Senayan berisi para koruptor. Mereka terlalu kuat buatmu! Di Hari Antikorupsi ini, sudahlah Den, tak ada gunanya Kau di Istana, pulanglah ke habitatmu semula di ICM dan PUKAT UGM. Rakyat dan teman-temanmu seperti Zaenal Arifin Mochtar dan Saldi Isra sudah sangat merindukanmu. [caption id="attachment_148322" align="alignnone" width="150" caption="Saldi Isra (gambar : Google)"] Zaenal AM (Sumber Gambar : Google) [/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun