Mohon tunggu...
Danang Probotanoyo
Danang Probotanoyo Mohon Tunggu... profesional -

Alumnus UGM, sewaktu Mahasiswa banyak terlibat berbagai "gerakan sosial". Sesekali menulis di media massa mainstream: nasional, lokal dan luar daerah. Anti penindasan dan diskriminasi. Di Kompasiana hanya ingin menulis yang enteng-enteng saja: Singkat, padat, mengena, dan sebisa mungkin menghibur serta bermanfaat(?!). Ingin mempolitisasi humor dan menghumorkan politisi di beberapa segmen. Prinsip: HUMOR CERDAS & MENCERAHKAN. silahkan tertawa sebelum tertawa dikenakan pph! (pajak pemakaian humor)\r\nPeringatan: Copy paste atas karya Saya diijinkan dengan syarat mencantumkan sumber dan nama penulis. Bila tidak berarti terjadi penjiplakan!

Selanjutnya

Tutup

Politik

UI Dididik Tersangka Suap; Pendidikan Nir-Moral

31 Januari 2012   02:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:15 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13279763811233759298

[caption id="attachment_159361" align="alignnone" width="180" caption="MSG (gambar : Okezone.com)"][/caption]

Sebenarnya saya tidak begitu nyaman menulis hal ini. Namun ketidaknyamanan tersebut terpaksa saya sisihkan sementara, demi menyuarakan apa yang semestinya.

Berawal dari keberanian KPK Jilid III untuk menetapkan  Sdri MSG sebagai tersangka di kasus suap cek pelawat anggota DPR 1999-2004 dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI. Tentunya patut bagi saya untuk mengapresiasi KPK dengan Dua jempol atas keberanian tersebut.

Penetapan MSG sebagai tersangka kasus suap otomatis mengindikasikan bahwa yang bersangkutan adalah pribadi yang tercela baik secara moral serta etika dan  tak berintegritas.

Namun anehnya, sebagaimana yang saya baca di teks berjalan di sebuah stasiun TV, ternyata Menteri Pendidikan Nasional masih mengijinkan ybs (MSG) untuk mengajar di UI (Universitas Indonesia). Nampaknya status tersangka dengan kecacatan moral yang menyertai seseorang  tak menyurutkan pihak lain untuk memberi penghormatan secara membabi buta. Semua hanya memandang gelar dan jabatan seseorang semata, urusan moral ditempatkan pada nomor terakhir, bahkan tak masuk hitungan.

Lebih ironis lagi bahwa hal ini terjadi di insitusi pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat untuk menempa manusia menjadi pribadi-pribadi yang berilmu sekaligus bermoral.  Dalih bahwa ybs masih menjadi tersangka (belum terdakwa) seharusnya tidak digunakan untuk justifikasi. Kedepankan moral dan etika di dunia pendidikan, ini yang terpenting!

Apa jadinya bila tersangka suap yang menghebohkan seantero negeri ini ternyata masih diberi kehormatan penuh oleh institusi pendidikan sekaliber UI untuk menggembleng para mahasiswanya. Tanpa disadari justru hal itu sangat membahayakan bagi peserta didik itu sendiri (mahasiswa UI). Alam bawah sadar mereka akan tertanam persepsi dan konsepsi bahwa Koruptor atau penjahat suap adalah "orang terhormat" dan tidak akan terkurangi sedikitpun kredibilitasnya.  "Kelak bila Kami menjadi pejabat dan korup, kami tak akan khawatir lagi, kami akan tetap disegani dan dihormati, toh, kami memiliki role models" begitulah kira-kira yang ada di benak anak-anak UI.

Nampaknya, inilah salah satu biang kerusakan mental dan moral bangsa ini, dimana pendidikan mengabaikan nilai-nilai moral, pendidikan hanya mengejar ilmu semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun