[caption id="attachment_153517" align="alignnone" width="180" caption="Gita Wirjawan (Sumber Gambar : Google)"][/caption] Ada-ada saja, itu pendapat saya mengenai berita terbaru bahwa Gita Wirjawan selaku Menteri Perdagangan (baru beberapa bulan menjabat) sudah membuat "gebrakan" yang sangat tidak rasional sekaligus tidak fungsional. Bukannya membuat gebrakan-gebrakan yang bisa mendorong produk kita mampu bersaing dari gempuran barang impor atau menggenjot ekspor barang kita sehingga berjaya di pasar dunia, e malah membuat program yang nggak perlu dan aneh-aneh. Gita membuat program kerja utamanya sebagai menteri "baru" dengan mewajibkan PNS di lingkungan Kementeriannya ke depan harus ber TOEFL (Test of English as a Foreign Language) minimal 600. "Gebrakan" kedua dari Gita adalah mencanangkan bahwa PNS di kementeriannya ke depan minimal harus menyandang ijazah S-2 dan S-3, dia menargetkan 1500 PNS dalam waktu dekat harus sudah mencapainya. Analisis enteng-entengan: - Bisa dibayangkan bila 2 program yang sarat dengan "proyek" ini jadi dilaksanakan, maka bisa-bisa sektor perdagangan kita semakin terpuruk karena para birokrat di Kementerian Gita pada sibuk kursus dan studi lanjut (sibuk mengurusi dirinya sendiri). Para birokrat menjadi tidak fokus ngurusi sektor perdagangan negeri ini yang telah diporak-porandakan para pedagang asing. - Terjadi kesalahan logika berpikir, bahwa dengan berTOEFL tinggi dan bergelar master atau doktor secara otomatis akan membuat sektor perdagangan negeri ini berjaya di dalam atau di luar negeri. Pelaku asli perdagangan bukanlah para birokrat, tapi para pedagang, petani, nelayan dan eksportir. Bila ingin perdagangan kita mampu berjaya di negeri sendiri lebih-lebih di pasar Ekspor, para pelaku perdagangan tadi hanya membutuhkan pelayanan yang prima dari birokrat di kementerian perdagangana, semisal surat-surat perijinan dan regulasi yang mengandung azaz : Cepat, Mudah dan Murah. Itu saja. Saran Saya: - Benahi dulu deh mentalitas, etos kerja dan disiplin kerja para PNS di kementrian anda, jangan sampai para pelaku perdagangan bila mengurus ini itu harus mengeluarkan duit diluar ketentuan. - Juga, jangan sampai bila para pelaku perdagangan ingin mendapat pelayanan dalam hal legalitas dari kementerian anda menjadi berlarut-larut dan berbelit-belit, karena para PNS yang berwenang menangani urusan tersebut hobi mangkir kerja (misalnya). Sederhana kan bila ingin memajukan perdagangan. Bila pak Gita ngotot ingin melaksanakan 2 "gebrakan" versinya sendiri tadi maka sebaiknya Pak Gita minta mutasi saja ke Pak SBY untuk mengisi jabatan di Kemendiknas sebagai Dirjen Dikti (pendidikan tinggi) atau sebagai rektor perguruan tinggi saja, itu lebih pas & bermanfaat bagi gebrakan anda tersebut. NB : Saya pernah di China, orang China termasuk paling payah (di dunia) dalam hal berbahasa Inggris, tapi lihat perdagangan mereka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H