Mohon tunggu...
Danang Probotanoyo
Danang Probotanoyo Mohon Tunggu... profesional -

Alumnus UGM, sewaktu Mahasiswa banyak terlibat berbagai "gerakan sosial". Sesekali menulis di media massa mainstream: nasional, lokal dan luar daerah. Anti penindasan dan diskriminasi. Di Kompasiana hanya ingin menulis yang enteng-enteng saja: Singkat, padat, mengena, dan sebisa mungkin menghibur serta bermanfaat(?!). Ingin mempolitisasi humor dan menghumorkan politisi di beberapa segmen. Prinsip: HUMOR CERDAS & MENCERAHKAN. silahkan tertawa sebelum tertawa dikenakan pph! (pajak pemakaian humor)\r\nPeringatan: Copy paste atas karya Saya diijinkan dengan syarat mencantumkan sumber dan nama penulis. Bila tidak berarti terjadi penjiplakan!

Selanjutnya

Tutup

Politik

UI Harus Menyelamatkan TKI Terancam Pancungan

10 November 2011   04:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:51 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_142763" align="alignleft" width="300" caption="Sumber gambar :google"][/caption] Judul tersebut bukan mengada-ada. Walaupun sudah dibentuk Satgas TKI (yang berbiaya mahal), namun rasanya kuranglah efektif bila harus berharap banyak dari mereka untuk membebaskan saudara-saudara kita yang terancam dipenggal di Saudi Arabia. Lembaga ad hoc semacam Satgas TKI itu (kegemaran SBY untuk membentuknya) hanya buang-buang uang rakyat saja. Kritik saya ini setidaknya lahir setelah melihat tayangan TV kemarin malam. Seorang anggota Satgas TKI dalam suatu diskusi di TV mengatakan :"kami sudah mengetahui seorang TKI yang bernama Tuti akan dipancung, untuk itu kami akan buat laporan dan akan kami teruskan ke pihak Kemlu untuk menanganinya." Kurang-lebihnya begitu. Wah, kalau sebatas itu saja, mengapa harus ada Satgas? tidak cukupkah Kemenlu dan jajarannya untuk "sekedar" mengetahui berita akan dipancungnya TKI.  Anak kecil saja kalau cuma begitu juga bisa, cukup tekan tombol on di TV atau klik di internet. Ok lah kalau bisanya hanya begitu, rakyat tak berharap banyak kapada para Satgas itu. Justru sekarang saya tantang Rektor UI (Universitas Indonesia), Prof. Dr. Gumilar Rusliwa Soemantri agar meminta bantuan "salah satu alumninya" yaitu Raja Arab Saudi, Abdullah Bin Abdul Aziz, supaya membebaskan para TKI malang tersebut. Bila Rektor UI tak bersedia, cabut saja gelar DR (HC) dari sang raja, ganti dengan ijazah D III Ekstensi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun