Mohon tunggu...
danang ristu nugroho
danang ristu nugroho Mohon Tunggu... Teknisi - Teknisi, Instruktur dan Freelancer

Seseorang yang sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Open minded dan good listener, walaupun sedikit introvert.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fun Education, Kapan Bisa Terwujud?

11 April 2011   15:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:54 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edukasi yang menyenangkan? Kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun bangku kuliah merupakan kegiatan yang membosankan menurut saya. Kenapa begitu? Karena selama 5 hari senin- jumat, kita masuk ke kelas, bertemu dengan guru atau dosen, mendengarkan warna suara(guru) yang sama dalam setahun, lalu kalau ada ujian ya malamnya belajar atau ada yang tidak belajar namun bikin contekan (teman saya lho bukan saya, hehe).  Hal ini terus berulang hingga 9 tahun lamanya sekolah dan 4-5 tahun saat kuliah. Kejenuhan.. Itulah yang saya rasakan, dan setiap individu pasti mengalaminya. Berbagai cara saya lakukan untuk mengusir kejenuhan ketika di sekolah dengan membolos, atau sekedar melakukan hal-hal yang tidak penting (maen gitar di kelas, maen game, godain temen). Ya seperti inilah sekolah di negeri ini, jika tidak ada hal yang baru bagaimana semangat belajar itu bisa muncul dari diri ini? Belum lagi nanti ketika bayang-bayang hantu bernama UNAS datang,. tambah ruwet lagi jika bayang-bayang ketidaklulusan ada di benak. Bagaimana nasib kita-kita ke depan?? Yang perlu diingat bagi para pemeran(aktor) dunia pendidikan adalah bagaimana menciptakan jiwa muda itu ter eksplor ke sesuatu hal yang positif, bukan membelenggu dengan pelajaran-pelajaran yang tidak semuanya murid-murid sukai. Kalaupun ada satu pelajaran yang menonjol harusnya di Bimbing dan konseling ke arah  pelajaran itu dan penerapannya pada pekerjaan kelak setelah lulus. Sebagai contoh: Si A pintar Bahasa Inggris namun Matematikanya jeblok. Tidak serta merta kita menjudge kalau anak ini bodoh,. Tapi lebih menggiringnya ke arah pendalaman dalam bidang yang disukainya yaitu Bahasa Inggris. Jika dipukul sama rata dengan meng-UNASkan semua mata pelajaran, maka sama saja dengan membagikan uang pada si Miskin dan si Kaya. Dimana si Miskin akan semakin Miskin karena cenderung konsumtif, dan si Kaya makin kaya karena produktif(suka uang dan bisa mengelola uang). Oleh karena itulah, salah satu solusinya adalah Fun Education dimana murid-murid dibimbing secara positif dan terarah fokus pada bidang yang ia ingin dalami. Dengan begitu suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, metode yang digunakan dalam kelas juga kurang efektif dalam menarik minat siswa. Sebagai ilustrasi, Jika saya menyediakan dua pilihan; 1. Murid-murid dididik dalam kelas selama 8 jam dengan 2 kali waktu istirahat. Kegiatan dalam kelas itu hanya mendengarkan guru berceramah, memberi tugas lalu pulang. 2. Murid-murid dididik dalam kelas selama 3 jam, kemudian ada istirahat  selama 1 jam lalu pendidikan informal selama 1 jam, penelusuran bakat selama 1 jam. dilanjutkan mengerjakan tugas bersama dengan media internet selama 2 jam. Murid-murid pilih yang mana? tentu memilih yang nomer 2 karena lebih banyak variasinya dan tidak melulu duduk dalam kelas mendengarkan guru berceramah selama itu... Untuk tingkat SD dan SMP mungkin metode yang pertama masih efektif, namun saat SMA dan bahkan saat kuliah. Metode yang pertama hendaknya ditinggalkan karena masa pubertas adalah masa yang paling menyenangkan untuk mencoba hal-hal baru..jadi yang perlu digarisbawahi, Fun education adalah pinter-pinternya sekolah dalam melaksakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa-siswi yang tidak membuat mereka terpaksa untuk belajar namun berdasarkan kemauan mereka sendiri. Hingga nantinya mereka sendiri yang berkeinginan untuk belajar, sehingga belajar itu tertanam sebagai kewajiban dalam mindset msaing-masing murid...


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun