Berbagai manuver politik di wilayah Jawa Barat sudah mulai ditabuh dan dilakukan oleh beberapa bakal calon yang digadang-gadang maju pada Pilgub Jabar 2018 mendatang. Hal tersebut pun dilakukan oleh salah satunya yang telah berani mendeklarisikan diri secara terbuka, adalah Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Tasikmalaya dua periode yang mengusung jargon Gerbang Desa untuk Jawa Baratini, berhasil mengumpulkan 130 Koordinator Hamida Jawa Barat di Pondok Pesantren Al-Hasan, Kota Ciamis, Jawa Barat, pada Senin 13 Maret 2017.
“Pada hari ini, sekira 140 Kyai se-Jabar sepakat untuk mengusung Uu Ruzhanul Ulum untuk Jabar Satu, dan para koordinator hari ini sudah bicara pada tataran teknis pemenangan,” terang KH.Endang Darwis, Pembina Hamida Pusat.
Menurut KH.Endang Darwis, bahwa Uu Ruzhanul Ulum sudah selayaknya maju pada Pilgub Jabar karena sudah dibekali pengalaman, yakni memimpin Kabupaten Tasikmalaya selama dua periode berjalan.
“Dan sebagai politisi, tentu tidak akan berhenti disana. Itu sudah ranahnya, harus dilanjutkan untuk berbuat bagi masyarakat. Potensi yang ada harus tetap dipergunakan bagi kemaslahatan umat,ia juga birokrat” jelasnya.
![Para Kyai se-Jabar yang hadir (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/13/uu-58c653b3539773791642e811.jpg?t=o&v=770)
Menurut KH.Endang Darwis dengan jaringan kuat yang mereka miliki, pihaknya optimis bisa mendongkrak popularitas Uu Ruzhanul Ulum, di mana jaringan emosional dan hubungan emosional adalah kekuatan mereka di bandingkan dengan jaringan-jaringan yang mengandalkan uang.
“Anda tahulah, siapa yang mengandalkan jaringan dengan kekuatan uang,” imbuhnya.
Masih menurut KH.Endang Darwis, yang juga merupakan pengasuh Ponpes Al-hasan, Kota Ciamis bahwa dengan basic santri yang dimiliki Uu Ruzhanul Ulum, ia percaya secara kelebihan personality Uu dalam masalah agama, merupakan bekal yang memberikan point lebih besar bagi Bupati Tasikmalaya yang meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian selama masa pemerintahannya sebanyak dua kali berturut-turut.
"Pemerintahan sebelumnya belum pernah dapat predikat WTP," ucap KH.Endang Darwis
Terpisah, Deden Gunaefi, Kepala Desa Subang Jaya, Sukabumi menuliskan dalam akun fesbuknya bahwa “Gubernur Jawa Barat itu harus memihak ke desa, karena desa merupakan pondasi Negara”. Namun ketika ditanya siapakah sosok itu Deden menjawab belum ada.”Uu Ruzhanul Ulum?, saya belum hafal.” Aku Deden.
“Tapi, tinggal dipaluruh,yang penting dia punya perhatian terhadap desa, desa itu bukan hanya butuh dana, bukan dana yg kami butuhkan, tapi jati diri desa, citra rasa desa yang kental dengan kemasyarakatan, gotong royong, swadaya masyarakat, otonomi wilayah, kerja keras masyarakat untuk mandiri, siskamling, dengan adanya dana desa dipusat, hampir punah jati diri desa, karena aturan yang mengkerdilkan kewengangan skala lokal desa," Jelas Deden.