Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dadi Leo Jawara Desa: Karena Orangtua Saya, Saya Harus jadi Baik!

11 Desember 2023   20:09 Diperbarui: 11 Desember 2023   20:27 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Mandalagiri secara geografis letaknya berada di bentangan timur gunung Galunggung di bagian selatan, desa yang asri dan cukup luas ini memiliki beragam potensi dan kekayaan alam yang belum termanfaatkan secara optimal. 

Namun, di tangan seorang mantan preman yang menjabat kepala desa selama empat tahun terakhir, Desa Mandalagiri di Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya ini telah menampakan banyak kemajuan yang berarti.

Dengan gaya kepimpinan Dadi Leo yang apa adanya, memiliki latar belakang kerasnya kehidupan jalanan dari era 80-90an menjadikan Mandalagiri dilirik oleh banyak pihak. 

Hal ini juga membuat Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), akhirnya mengkampanyekan keberhasilan kepala desa  atau kuwu dalam istilah Priangan Timur dalam membangun desanya.

Sebuah film Drama Dokumenter di penghujung tahun 2023 ini akhirnya berhasil digarap Hanung Bramantyo dengan judul Jawara Desa. 

Tampaknya Jawara Desa akan menjadi sebuah tontonan yang menginspirasi dan penuh drama. Bagaimana tidak? di film tersebut ditampilkan sosok Dadi Leo yang telah lama melanglang buana di berbagai daerah di Indonesia sebagai kaum urban yang hidup di lingkungan yang keras.

Flyer Jawara Desa, Hanung Bramantyo
Flyer Jawara Desa, Hanung Bramantyo
"Jika kita memble, habislah kita di tempat orang! Makanya ketika saya keluar dari kaki gunung Galunggung pada waktu itu, artinya saya siap menghadapi segala resiko yang bakal saya temui. Yang namanya premanisme pernah saya lakukan, habis waktu itu ya gimana lagi? Prinsipnya waktu itu yang penting saya punya jatah, misalnya di terminal," kenang Dadi Leo, saat berbincang santai bersama kanal youtube Meditasik di kediamannya kawasan wisata Cipanas, Galunggung, Tasikmalaya.

Proses perubahan diri seseorang dari kegelapan menuju cahaya dikisahkan dalam Jawara Desa, perubahan niat, tekad dan karakter menjadi lebih baik terjadi dalam diri seseorang yang akhirnya menjadi pemimpin atau penggerak di desa yang berhasil membawa kemajuan desa tersebut.

Foto Bareng (Dokpri)
Foto Bareng (Dokpri)
Apa yang akhirnya membuat Anda berpikir bahwa hidup ini harus baik? Tanya saya.

"Orang tua saya, ayah dan ibu. Mereka yang terlintas dalam benak saya sehingga saya berhenti berpetualang, saya berpikir mereka harus punya kebanggaan. Jika saya seperti itu terus, lantas apa yang bisa dibanggakan dari diri saya?" Jawab Dadi Leo

Menurutnya, potensi daerah juga menyadarkan dirinya bahwa jika dikelola dengan benar dan transparan kemajuan desa bisa dicapai dan diusahakan dengan baik, bahwa di desa juga ada harapan untuk tumbuh dan berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun