Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Jay The Bird", Burung Biru Nyaring di Hamburg

25 Februari 2020   06:03 Diperbarui: 29 Februari 2020   15:13 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terimakasih saya kepada salah seorang guru SD saya yang bilang saya tak akan bisa bermain musik sehingga saya bertekad untuk bisa" -Timmy Hamsen-
Di Indonesia, tak banyak musisi yang memainkan musik blues sejak awal masa karirnya hingga sekarang. Tetapi, Anda mungkin tak asing lagi dengan band yang awalnya melanglang buana di berbagai perhelatan musik mancanegara dengan yang awalnya bernama Bluesbug.

Sayangnya, nama Bluesbug sudah terlebih dulu digunakan oleh band asal Yunani, lalu Muhammad Gunawan dan kawan-kawan mengubah Bluesbug menjadi Blue Hand Gang dan bertransformasi menjadi Gugun Blues Shelter (GBS) hingga kini.

Selain GBS, ada nama-nama lain seperti Ginda Bestari, Achonk, JabalRootz, Baim Blues Trio, Six Strings dan lain-lain.

Dokpri
Dokpri

Jay the Bird.

Di Cascadas, yakni sebuah club musik di kota Hamburg Jerman. Ketika malam mulai merayap pelan menuju keheningan, club ini mulai dipenuhi banyak orang.

Empat musisi Indonesia dan atau berdarah Indonesia yang berdomisili di kota kedua terbesar di Jerman ini, yaitu Daniel Rothe (drum) David Knaack (vocal /gitar) Fredo Ferdian (bass) dan Timmy Hamsen (back vocal/ gitar) secara rutin memecah keheningan dan menghentak Cascadas dengan raungan dan sayatan melodi gitar, gebukan drum, cabikan bass dan lengkingan vokal, mereka meng-cover lagu-lagu milik Jimi Hendrix, Philip sayce, Oli brown, stevie wonder dan lain-lain  dengan atau tanpa distorsi.

Jay the Bird rutin menghibur publik Hamburg dengan dengan nuansa blues yang kental namun enerjik dan membuat betah para pengunjung klub yang menampilkan musik dengan aransemen, gaya dan warna musik mereka sendiri. Tak pelak, musik yang mereka bawakan rata-rata bertempo medium to beat membuat suasana klub kian malam kian memanas.

Timmy Hamsen, salah satu pentolan Jay the Bird gitaris asal Cibadak Sukabumi mengungkap kecintaannya terhadap musik sejak masa SD, kemudian ia belajar memainkannya lantaran dianggap tak akan mampu bermain musik oleh salah seorang gurunya, kini berhasil menggoyang publik Hamburg bersama tiga musisi dengan sepakat serius bermusik dibawah bendera Jay the Bird.

Berikut petikan wawancara Danang Hamid bersama Timmy Hamsen melalui beberapa kali chatingan di whatsapp:

Pertanyaan pertama. Standar, sih! Tapi pasti jawabannya panjang. Bagaimana awal terbentuknya Jay the Bird?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun