Saat ini, sejumlah aplikasi khusus bagi para petani  sudah tersedia dan  populer digunakan para pengunduhnya, ragam aplikasi hadir dengan berbagai macam platform, kegunaan, fungsi dan layanannya. Aplikasi-aplikasi ini berkembang cukup pesat mengikuti kebutuhan petani.
Beberapa aplikasi  tersebut diantaranya Petani, TaniHub, LimaKilo, Pantau Harga dan Eragano-Aplikasi Petani, I-Grow, Aplikasi Siaga dan lain-lain. Masing-masing aplikasi ini memberikan berbagai layanan mulai dari berbagi informasi, trik dan tips seputar pertanian, mempertemukan petani dengan pembeli, distributor pupuk dan  para investor. Bahkan, Eragano menyediakan solusi dari hulu ke hilir di sektor pertanian mulai dari penjualan perlengkapan pertanian dan pupuk, penjualan hasil panen dan  layanan sistem pengelolaan sawah dan lain-lain.
Adalah MicroAid yang selama ini hadir sebagai organisasi non-profit berbasis di Inggris untuk membantu masyarakat miskin di pedesaan, Â turut mengupayakan agar keluarga mengurangi kemiskinan melalui usaha mandiri di rumah dengan memberikan sejumlah pelatihan dan pembelajaran, dimulai dari langkah-langkah sederhana yang dilakukan sekarang dengan bantuan dari keluarga dan kolega di sekitarnya melalui berbagai pelatihan pun kini bersiap diri meluncurkan sebuah aplikasi untuk para petani dengan nama sementara MicroAid.
"Namanya belum pasti, mungkin bernama lokal Indonesia atau lainnya bisa saja, yang jelas kami membangun aplikasi ini agar para petani mudah  terkoneksi dengan perbankan untuk masalah permodalan dalam mengembangkan pertaniannya," ungkap Jalu Wardhana, salah seorang tim Microaid Indonesia mengenai aplikasi yang kini sedang dibangunnya.
Harapannya,masyarakat petani bisa langsung terhubung dengan perbankan untuk  mendapatkan kredit yang selama ini dianggap terlalu banyak menyita waktu dan sangat prosedural."Kita coba memangkas itu, agar efektif dan efisien, sehingga aplikasi ini menjadi pintu bagi pengajuan kredit para petani ke Bank manapun, karena nanti datanya kan sudah ada semua disini," kata dia.
Nantinya, aplikasi MicroAid untuk petani ini menyediakan beragam fitur yang bisa dimanfaatkan, diantaranya fitur grup yang bisa menjadi forum bagi para petani untuk berbagi pengetahuan dan sharing informasi, fitur chat, berbagi gambar (bahkan mungkin Video call) dan tentu saja melakukan transaksi kredit secara langsung dengan perbankan yang ada di Indonesia.
"Jadi tak perlu lagi petani datang ke bank untuk sekedar applykredit, hanya dengan gadgdetdi rumah atau di sawah, pengguna aplikasi hanya mengisi data-data yang diperlukan berikut gambar lahan yang tengah digarap dari mana saja,pokoknya semua serba dimudahkan," terang Jalu.
"Latar belakangnya? Ya, semuanya karena Allah, ada keluarga, ada masyarakat, ada hal yang harus dilakukan untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya," jawab Jalu ketika ditanya alasan membangun aplikasi ini. Ia berharap melalui kegiatan MicroAid sebelumnya di beberapa wilayah di Indonesia bahkan di negara lain  ada manfaat berkesinambungan antara skill yang telah diperoleh sebelumnya dalam berbagai pelatihan dan pemberdayaan dengan permodalan. "Karena MicroAid tidak memberikan modal, kami hanya memberikan dana untuk pelatihan dan pemberdayaan masyarakat saja, nah untuk permodalan ini kami coba hubungkan petani dengan perbankan melalui aplikasi yang akan hadir nanti," pungkasnya.
(Bersambung)
Â