Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bicara Musik Blues bareng Achonk The Blues Man

10 Maret 2017   18:50 Diperbarui: 11 Maret 2017   06:01 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah, itu ketika saya masih SMP, sekitar tahun 85 atau 86, dulu saya belum mengenal bues, saya memainkan lagu Scorpion, aduh judulnya lupa, lupa, lupa! In trance kalau tidak salah.

Waktu itu tante-tante saya sering memutar musik kegemaran mereka, setiap pagi, setiap sore seperti Queen, Led Zeppelin saya kecil terpengaruh itu, dan ketika saya beranjak remaja, kala itu sedang ramai-ramainya lagu-lagu pop Tommy J.Pisa, Obbie Mesakh, teman-teman saya di sekolah suka itu, dan saya nggak suka, malah lebih menyukai Black Sabbath, Iron Maiden,Scorpion, mmm akarnya sudah ada. Dan SMA saya mendalami Van Hallen.

Zaman itu, namanya ABG saya ingin juga diperhatikan lawan jenis, terutama cewek-cewek yang cantik dan saya membandingkan dengan mereka yang jago di bidang olahraga, kebetulan saya nggak suka olahraga, lantas saya berpikir apa yang saya bisa? Kemampuan saya harus diperdalam dan akhirnya saya terus menekuni gitar.

Sukabumi punya banyak talenta, misalnya kita dulu punya Farid Harja, Country Jack, Tiga Dimensi, dan lain-lain. Tapi mengapa hanya beberapa saja namanya yang melambung tinggi?

Waduh, sulit saya untuk menjawab itu. Tapi menurut saya hal itu dikarenakan factor yang lain, faktor diluar kendali kita sebagai manusia, saya menemukan itu.

Misalnya, kenapa Ginda Bestari secara intens bersama-sama saya waktu SMP dan SMA dan dia kini sudah seperti saat sekarang, lalu mengapa saya tetap masih disini? Ya, buat saya sebetulnya jawabannya simple, Tuhan itu punya kehendak lain kepada setiap individu dan terhadap setiap mahluqnya. Iya, lah….! Termasuk kehendak lain terhadap musisi.

Saya banyak menemukan kenyataan, misalnya dengan kekuatan ekonomi, atau uang dan ditunjang dengan koneksi-koneksi yang luar biasa, koneksi yang hebat, tapi gimana ya? Jika tidak ada kehendak dari Tuhan, akan sulit mencapai sesuatu yang diinginkan. Kita sih, berusaha dan fokus pada apa yang kita kerjakan.

2014 Gugun itu pernah cerita dia ngamen di café kecil, di Kemang, bahkan yang nontonnya Cuma waitress-nya doing tapi mereka tetap esksis dan mereka nggak berubah genre. Dan sementara saya tidak berpikir macam-macam, hanya menjalani menikmati aja, mensyukuri apa yang ada dan bisa dikerjakan. Tapi, ketika saya mengerjakan sesuatu saya akan lakukan semaksimal mungkin saya lakukan, karya, misalnya, Anda ingin dibuatkan sebuah lagu untuk anaknya, pasti saya akan garap, akan saya aransemen dengan sebaik mungkin.

Kembali ke blues, Anda percaya bahwa blues merupakan akar sebagian besar jenis musik modern di dunia. Bagaimana korelasinya dengan musik-musik tradisional atau etnik?

Ya, saya percaya itu. Blues adalah akar berbagai jenis musik modern, turunannya bisa rock and roll, Jazz, Hardrock, R&B, Soul dan lain-lain. Penjabaran bisa panjang kalau bicara ini, termasuk rumus 27. Kalau musik tradisional kan memainkan nada pentatonic. Dan sebetulnya blues juga awalnya merupakan musik tradisional Masyarakat Afro-Amerika.

Mengapa Anda terlihat awet muda dan nampak tidak ada perubahan secara fisik sejak lama, apakah karena pengaruh musik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun