Mohon tunggu...
danang endrayana
danang endrayana Mohon Tunggu... -

Hidup adalah gerak, setiap gerak pasti menimbulkan tantangan-tantangan baru, tapi setiap tantangan pasti ada solusinya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepercik Pengalaman Belajar di Luar Negeri

22 Oktober 2015   00:44 Diperbarui: 22 Oktober 2015   01:09 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tiba-tiba saja pingin nulis sesuatu lagi di Kompasiana. Yasudah saya tulis lagi aja versi Bahasa Indonesia dari tulisan di blog saya tentang “Study as a Graduate Student”. Mungkin tulisan-tulisan seperti ini sudah banyak bersliweran di dunia maya, di forum-forum beasiswa, forum-forum pendidikan, motivasi, ataupun sekedar muncul di home facebook kita. Tapi tak apalah,, toh niat saya hanya sekedar berbagi. Semoga saja bermanfaat.

Jadi saya hanya ingin menceritakan pengalaman saya selama saya menjalani semester pertama saya bersekolah di luar negeri. Tepatnya di Pennsylvania State University, Amerika Serikat. One of the world class university. Bagi saya mampu bersekolah di luar negeri merupakan hal yang sangat luar biasa dan sepertinya tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Hal tersebut terjadi begitu saja seperti mimpi. Di awali dari keisengan dan dorongan dari istri saya untuk mengikuti seleksi super ketat untuk beasiswa master degree ke luar negeri yang diadakan oleh kantor saya, diakhiri dengan kini telah memasuki bulan kesepuluh saya berada di Negeri Paman Sam. Tentu saja saya pribadi bangga dengan pencapaian tersebut, pencapaian yang saya harapkan juga mampu membuat orang tua saya bangga.

Menyandang gelar sebagai mahasiswa internasional bukanlah persoalan mudah. Selain beban moral bahwa kita harus mampu membawa nama baik bangsa dan berkontribusi positif bagi bangsa Indonesia, kita juga harus mampu beradapatasi dengan lingkungan baru yang membutuhkan adaptasi tingkat tinggi. Belum lagi kita harus segera mampu beradaptasi dengan berbagai mata kuliah dan pola pembelajaran sebagai mahasiswa program master di Amerika Serikat. Di Penn State, untuk program yang saya ambil, mahasiswa internasional diwajibkan mengambil minimal 3 mata kuliah setiap semester. Ya, memang minimal hanya tiga..tetapi jangan ditanya betapa berat dan sulitnya…hahahaha. Kita diperbolehkan untuk mengambil mata kuliah wajib atau pilihan, semua diserahkan kepada kita.

Nah pada kesempatan kali ini, saya hanya ingin menceritakan sedikit sisi dari kehidupan sebagai graduate student di Amerika Serikat berdasarkan pengalaman semester pertama saya. Kebetulan saya masuk pertama kali pada waktu spring semester 2015. Yup namanya memang spring semester, tetapi suasananya kebanyakan winter….penuh dengan salju dan itu merupakan tantangan tersendiri buat saya yang terbiasa hidup di lingkungan tropis. So, here it is the situations:

  1. Komposisi siswa dalam kelas tidak besar, maksimal 20-25 orang per kelas. Hal ini memungkinan interaksi yang intens antara dosen dengan mahasiswa,
  2. Kelas sangat student centered, jadi kita harus benar-benar mempersiapkan bahan sebelum kelas agar “tidak plonga-plongo” dalam kelas. Para tenaga pengajar di sini sangat mendorong para mahasiswa untuk berani berpendapat. Mereka selalu membuka kesempatan untuk active discussion. Di samping itu, karakter mahasiswa di Amerika Serikat sangatlah aktif karena mungkin sejak dini mereka telah dibiasakan dengan system pendidikan yang mendorong mereka untuk berani mengeluarkan pendapat. Bahkan pendapat yang berbeda dan ekstrim sekalipun. Hal ini tentu saja mengharuskan mahasiswa internasional untuk segera beradapatasi dan tidak hanya diam di dalam kelas. Karena ketika kita diam pun, pasti akan ditanya oleh dosen…hahahhaa
  3. Tidak ada hari tanpa tugas. Jadi, dosen selalu memberikan tugas sebelum dan setelah kelas. Semua tugas maupun materi yang dibutuhkan dapat dicek melalui aplikasi yang telah disediakan oleh kampus.
  4. Diskusi dan case study adalah keseharian kami di MPA Program di Penn State. Bagi kita2 yang kurang lancar dalam speaking ataupun writing, pihak kampus menyediakan learning centre yang siap sedia membimbing kita meningkatkan kapasitas speaking dan writing kita. Oiya, bagi kita mahasiswa internasional, learning center kampus sangat bermanfaat sekali terutama untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris kita karena di kampus kita semua adalah sejajar. Tidak ada perbedaan Antara mahasiswa internasional dan local sehingga diasumsikan bahwa kemampuan Bahasa Inggris kita adalah setara.
  5. Oiya, kehidupan di sini sangat disiplin sehingga jangan sekali-kali kita telat dalam menghadiri kelas, undangan, ataupun mengumpulkan tugas tanpa alasan yang benar2 dapat diterima oleh dosen. Keterlambatan bisa diartikan kurangnya respek kita terhadap hal tersebut. Untuk tugas kuliah, saya pikir dimana-mana pasti sama, keterlambatan berimbas pada penggurangan nilai.
  6. Jarang sekali ada mid-term exam ataupun final-term exam di kelas. Kebanyakan berupa paper based.
  7. Kadang-kadang saya merasa kalau 7 hari seminggu itu tidak cukup untuk mengerjakan semua tugas secara sempurna, meskipun kita sudah berusaha memanfaatkan waktu hamper 24 jam sehari,,,,hahaha,
  8. Dalam keadaan salju yang sangat buruk dan membahayakan, kelas akan ditutup. Namun jangan khawatir, karena pihak kampus sudah menyediakan online class system dengan fasilitas discussion forum, jadi kita tetap dapat belajar dan tergabung dengan dosen dan teman-teman kita.
  9. Salah satu ciri world-class university adalah ketersediaan fasilitas pendukung, baik itu fasilitas akademik maupun non-akademik. Kita dapat mengakses puluhan ribu jurnal, artikel, hasil penelitian, e-book, ataupun buku melalui perpustakaan Penn State (online dan offline). Trus, apabila kita butuh penyegaran, kampus juga menyediakan berbagai fasilitas olahraga yang dapat kita akses dengan gratis. Soal fasilitas, Penn State sudah menyediakan segalanya, mulai dari fasilitas kesehatan, makan, asrama, dll.
  10. Kadang-kadang kita melihat kiriman foto teman kita yang sedang belajar di luar negeri penuh dengan foto ketika dia berwisata…eits..jangan buru2 berpikiran negatif kalau kerjaan mereka cuman senang2 saja. Belajar di luar negeri itu tidak mudah, kita harus mampu me-maintain nilai kita agar tidak di D0. Di Penn State, minimal IPK untuk tetap bertahan adalah 3 (skala 4). Mungkin kalau di konversikan sama dengan B (dengan range 83-87 dari skala 100). Jadi positive thinkingnya adalah, mereka yang upload foto2 wisata itu adalah mereka yang sedang berusaha untuk menghilangkan strees dan suntuk karena beban mata kuliah..hehehehe.
  11. Oiya berita bagusnya adalah, kalau kuliah kita bebas mengenakan pakaian sesuai dengan tingkat kenyamanan dan karakter kita. Kita juga bebas untuk membawa makanan dan makan selama di dalam kelas (tapi dalam batas yang wajar juga kali…hehehee).
  12. Kuliah di luar negeri bukan melulu berkutat dengan buku dan perpustakaan, banyak sekali kegiatan di kampus yang dapat kita ikuti yang tentu saja secara sadar atau tidak sadar akan mampu meningkatkan kapasitas diri kita. Bahkan event kampus ataupun berbagai organisasi di kampus juga dapat kita manfaatkan sebagai ajang promosi budaya bangsa. Alhamdulillah untuk spring semester kemarin saya berkesempatan untuk mempomosikan Indonesia melalui ajang ASEAN international coffee hour dan juga memperkenalkan salah satu budaya Indonesia bersama dengan rekan-rekan mahasiswa Indonesia lainnya dalam ajang World Festival yang diadakan oleh pihak kampus. Pada akhirnya, semua bergantung pada kita untuk mampu atau tidak dalam memanfaatkan peluang menambah wawasan dan pengalaman selama di luar negeri.

Jadi, itu tadi sebagian pengalaman yang masih saya ingat selama spring semester kemarin. Semoga saja tidak ada hal penting yang terlewat. Oiya, karena beban kuliah yang berat, biasanya summer break adalah saat yang tepat untuk memanjakan diri dan merefresh tubuh dan pikiran. Namun, summer break juga merupakan saat yang tepat bagi mereka yang ingin mempercepat masa studi dengan mengambil beberapa mata kuliah yang ditawarkan selama summer semester. Okay, demikian saja sedikit sharing pengalaman saya..lain kali mungkin saya bisa sharing lagi tentang hal yang lain. Semoga bermanfaat. Mohon doanya juga agar kami mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri selalu diberikan kesehatan, keselamatan, dan kelancaran study. Trima kasih!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun