Psikologi pendidikan merupakan salah satu dari cabang psikologi. Sudah menjadi dasar dalam pembentukan, pembelajaran, pengembangan sistem belajar mengajar, dan penilaian dalam pendidikan. Mencakup topik-topik yang dimana berkisar pada perkembangan manusia, perbedaan antara individual, pengukuran, belajar, motivasi dan juga pandangan pendidikan humanistik, baik yang didasarkan pada data empiris maupun pada teori. glover dan ronning (dalam Elliot, 1996)
Menurut Witherington, psikologi pendidikan merupakan studi sistematis yang berbicara tentang proses dan faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Muhibbin Syah (2002) mengatakan bahwa psikologi pendidikan ialah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki tentang masalah psikologis yang ada dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, disimpulkan bahwa pendidikan tidak bisa dilepaskan dari ilmu psikologi. Tujuan psikologi pendidikan untuk menemukan fakta, generalisasi, dan teori teori psikologi yang berhubungan erat dengan pendidikan metode ilmiah tertentu, guna mencapai efektivitas dalam proses pendidikan.
Gaya belajar adalah cara terbaik yang dimiliki individu dalam menerima, mengatur, dan mengolah informasi yang sudah diterima. Menurut De Porter dan Hernacki gaya belajar dibedakan dalam 3 kelompok antara lain gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Gaya belajar punya peran penting dalam proses pendidikan, terutama dalam proses kegiatan saat belajar mengajar. Barbara Prashnig menyatakan bahwa gaya belajar yang sesuai dengan cara mereka menghadapi kegiatan belajar akan memberikan dampak yang positif. Prashnig juga mengungkapkan bahwa peran guru dalam proses belajar sangat mempengaruhi kesuksesan siswa di masa yang akan datang.
Fenomena yang terjadi di negara kita memperlihatkan penggunaan teori gaya belajar di sekolah yang belum diimplementasikan. Sebagian besar guru masih menggunakan metode ceramah dalam belajar mengajar. Meski sudah ada perubahan kurikulum 2013 yaitu menggunakan student centered, tapi dalam penerapan di sekolah belum sepenuhnya dilakukan. Banyak yang berpusat pada guru dan juga menggunakan metode klasik. Akibatnya ada siswa yang mendengarkan dan ada yang tidak mendengarkan, bersikap acuh. Itu karena gaya belajar yang belum sesuai dengan cara mengajar. Ada juga guru yang mungkin belum mengenali atau memahami karakter para siswa. Belum mengenali gaya belajar masing-masing siswanya, dan tidak tahu cara mengajar yang tepat sesuai karakteristik dan gaya belajar mereka. Padahal mengetahui gaya belajar para siswa adalah hal yang sangat penting dan juga berpengaruh dalam proses siswa menerima informasi dari pembelajaran. Berdasarkan masalah diatas dapat dirumuskan masalah yaitu apakah pentingnya mengenali gaya belajar siswa, bagaimana cara mengetahui gaya belajar siswa, dan bagaimana cara mengajar sesuai dengan gaya belajar siswa. Berkaitan dengan permasalahan gaya belajar siswa, penulis mengambil judul "Pentingnya pemahaman gaya belajar siswa dalam proses pengajaran"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H