[caption caption="Peta Jawa Barat (macantua.com)"][/caption]
Beberapa tokoh sunda membuat tim pengkaji perubahan nama provinsi Jawa Barat, yang telah memperjuangkan sejak lama berusaha menghubungi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi, dan akhirnya bisa menemui Yuddy Chrisnandi.
"Saya selaku pribadi, menyambut baik prakarsa perubahan nama provinsi Jawa Barat dan memberikan dukungan terhadap gerakan aspirasi ini," kata Menteri Yuddy, di Kantor Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Selasa, 4 Agustus 2015.
Tim pengkaji perubahan nama menyampaikan, pergantian nama dari Jawa Barat menjadi Pasundan didasari oleh identifikasi nilai-nilai sejarah, kesukuan di tanah Pasundan. Bahkan, nama Pasundan sudah dikehendaki menjadi nama provinsi di barat Pulau Jawa itu sejak zaman orde lama.
Menteri Yuddy mengatakan aspirasi yang dibawa tim itu dimungkinkan bakal terwujud karena ada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 30 tahun 2012 tentang pedoman pemberian nama ibu kota, nama daerah dan pemindahan ibu kota.
Namun, Menteri Yuddy secara perspektif pemerintah mengatakan, gaung gagasan ini belum begitu masif di kalangan masyarakat tanah Parahiyangan. Sehingga pemerintah belum terlalu menangkap urgensi perubahan ganti nama provinsi Jawa Barat.
Menteri Yuddy memberi beberapa contoh nama usulan seperti Jasun, Sunda-Jabar, Parahyangan-Jabar, atau Pasundan-Jabar, sebagai beberapa solusi agar tidak ada yang merasa terdiskriminasi kesukuan seperti wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Depok, Bekasi dan beberapa daerah lainnya.
Pada tahun lalu perwakilan dari Ciayumajakuning (Cirebon,Indramayu,Majalengka,Kuningan) mendatangi kantor gubernur Aher untuk menagih janji bahwa Aher menyetujui pembentukan provinsi baru yaitu Provinsi Cirebon atau Pantura, namun Aher waktu itu tidak dapat ditemui.
Jika Jawa Barat jadi diganti Pasundan maka beberapa kota di utara jawa barat dipastikan menolaknya, karena di Jawa Barat terdapat tiga etnis besar yaitu Sunda, Cirebon, Betawi-Melayu. maka dari itu nama Pasundan dinilai hanya mewakili salah satu etnis saja.
Menurut masyarakat Pantura sering mengalami diskriminasi seperti pemaksaan budaya tertentu saat di sekolah, ekonomi yang kurang merata. Padahal wilayah cirebon merupakan awal penyebaran agama islam di Jawa Barat, kata salah satu masyarakat Cirebon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H