[caption id="attachment_361255" align="aligncenter" width="300" caption="Foto: Syam (Presiden koordinator BEM SI) / Teknokra Universitas Lampug"][/caption]
Disinggung mengenai isu yang beredar, terkait broadcast yang tersebar dengan mengatasnamakan BEM SI tentang ajakan untuk menyuarakan aksi serentak di Ibukota pada 20 Mei mendatang. Syam membantah dengan tegas tentang isu yang beredar. “itu adalah berita bohong, memang kita akan melakukan aksi, Namun bukan pada bulan Mei dan juga bukan untuk menggulingkan pemerintah. Nanti ada konsoslidasi nasional dengan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI),” ujarnya. Ia mengklarifikasi bahwasannya broadcast tersebut bukanlah dari pihak BEM SI. Ia menilai ada oknum-oknum yang akan memprovokasi Mahasiswa. Namun ia tak mau mencari tahu lebih lanjut siapa dibalik itu semua.
Gubernur BEM Teknik, Rizki Dwi Prianto (Teknik Mesin’11) menjelaskan tetap akan melakukan “Tapi ketika ada berita seperti itu. Jadi kajian kita. Bahaya kalau kita memaksakan aksi pada 20 Mei, Kita akan ditunggangi kepentingan kelompok tertentu,” ujarnya.
Nurkholis Aji (Administrasi Negara’11) selaku Menteri Aksi dan Propaganda BEM Universitas, mengatakan bahwasaanya setiap aksi yang mereka lakukan merupakan bentuk partisipasi mahasiswa dalam menyuarakan pendapatnya mengenai pemerintahan Jokowi. Ia pun menampik bahwasaanya tujuan aksi bukanlah untuk menggulingkan Jokowi, Kalau menggulingkan dirasa amat terasa dini kita akan melihat kebijakan jangka panjang juga,” ujarnya.
Dalam konsolidasi Nasional yang dihadiri oleh perwakilan BEM SI akan membahas tindakan lanjutan terkait pemerintahan Jokowi. Akhsan Ramadhan, Perwakilan BEM Universitas Gajah Mada (BEM UGM) mengatakan tujuan dari konsolnas adalah membahas dan menyepakati gerakan BEM SI untuk beberapa bulan kedepa. “kita pernah konsisten untuk melakukan evaluasi Pemerintahan Jokowi, tapi bukan untuk menggulingkannya!,” ujarnya.
Ia pun tak menampik bahwasannya akan melakukan aksi. Namun, waktunya belum disepakati. “sebenarnya saya ingin mengejar si pembuat berita dan yang menyebarkan, kenapa mereka mengatasnamakan BEM SI, merasa gak enak aja dengan isu ini,” tambahnya. Namun ia menjelaskan akan melakukan aksi besar jika kebijakan pemerintah dirasa ngawur.
Presiden BEM SI pun menyatakan tidak semua program Jokowi itu buruk, ada kebijakan jangka panjang yang di tunggu. “kami akan mengkritik ketika kebijakan itu tidak pro dengan rakyat, ketika kebijakan itu baik untuk rakyat ya kenapa tidak kita dukung,” ungkapnya.
“Kami menegaskan, kami akan terus mengawal kebijakan pemerintah Jokowi-JK dengan kajian strategis yang rasional dan tidak menggunakan asumsi atau opini semata,” ujarnya.
Ahmad berharap kepada semua yang mendapatkan Informasi tersebut untuk tidak menyebarluaskan. “Jangan sampai terprovokasi atau dibohongi. Terima kasih atas perhatiannya. Jika hendak mengonfirmasi, silakan bertanya kepada kami via Twitter pada akun @syamz_kh atau @bem_indonesia. ,” ujarnya.
Akhir-akhir ini memang marak ihwal aksi 20 Mei 2015 untuk menjungkalkan Presiden Joko Widodo. Pesan berantai di BlackBerry dan Facebook mengenai hal ini ramai dibagikan netizen.(*)
[caption id="attachment_361257" align="aligncenter" width="300" caption="Plin Plan Karena Berita Bohong / teknokra Unila"]
Surat terbuka disampaikan Koordinator aksi pusat BEM SI lewat media sosial yang mengklarifikasikan undangan aksi menentang kebijakan Jokowi-Jk pada 20 Mei mendatang, atas nama BEM SI. Dalam wawancara khusus jum’at (10/4), Syam menjawab semua tuduhan bahwa BEM SI telah ditunggangi. Berikut petikan wawancara Ahmad Khoiruddin Syam selaku kordinator Pusat BEM SI dengan reporter Teknokra Rika Andriani.
Mengapa anda membuat surat terbuka, mengklarifikasi akan adanya aksi di tanggal 20 mei nanti tidak benar dan menganggap itu sebuah provokasi?
Ya memang sebenarnya gini, aksi yang kita lakukan adalah hasil konsolidasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sabtu, (11/4). Anehnya konsolidasinya saja belum selesai, kok sudah ada info broadcast yang mengatasnamakan BEM SI bahwa tanggal 20 mei kita akan melakukan aksi turun ke jalan. Ini berita bohong kan bukan dari kita..
Mengapa anda menganggap itu semua sebagai provokasi?
Mengapa saya menyebut itu semua sebagai provokasi karena berita itu menggiring kita untuk sam-sama aksi pada 20 mei. Kemudian yang jelas itu bukan dari BEM SI.
Konsolidasi Aksi yang anda lakukan untuk menggulingkan atau mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi?
Kita (BEM SI) akan melakukan aksi besar-besaran . Kita juga kan memiliki hak untuk menekan pemerintah. Jika nanti kebijakan Jokowi berlarut-larut, tidak menutup kemungkinan aksi akan semakin besar. Namun saat ini target kita untuk menekan apa yang sudah dilakukan Jokowi selama enam bulan.
Kenapa anda sebegai korpus BEM SI malah tidak ikut dalam aksi kemarin?
Saya hanya ikut kelling hanya sampai FISIP saja karena hari itu saya harus ke Jakarta pada pertemuan Menteri Energi Sumber Daya Mineral terkait kenaikan harga BBM. Karena saya sebagai coordinator pusat BEM SI memeiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi.
BEM U akan terus mengawal kebijakan Jokowi dengan kajian strategis yang rasional yang matang atau aksi tanpa sajian yang matang dan hanya asumsi semata?
Ya enggak lah. Bukan berarti aksi kita kemarin tanpa kajian stratgis. Kedepannya akan lebih menggunakankajian strategi. Contohnya kami akan lebih mengkaji kenapa kebijakan itu tidak tepat. Jadi ada latar belakangnya.
Harapan anda dengan sikap kekecewaan sebagian masayarakat dengan sikap BEM SI ?
Teman-teman mahasiswa di daerah lain ya harus pintar lah. Jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu dan broadcast yang tidak jelas. Informasi yang valid ya hanya dari kita langsung (BEM SI).
Sumber: Koran Kampus (Teknokra Unila)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H