Sasaki Kojiro adalah seorang pendekar pedang terkenal yang lahir di Prefektur Fukui pada tahun 1585. Dalam sejarah Jepang, ia dianggap sebagai salah satu ahli pedang terbaik selama Periode Sengoku dan awal Periode Edo.
Asal mula Sasaki Kojiro mengenal ilmu pedang masih belum jelas. Namun, diperkirakan bahwa Toda Seigen dan Kanemaki Jisai adalah dua master yang mengajarkan ilmu pedang gaya Chujo-ryu kepada Kojiro.
Sasaki Kojiro dikenal sebagai ahli dalam menggunakan nodachi, sejenis pedang panjang. Menurut teks kuno, setelah mengalahkan adik majikannya, ia melakukan perjalanan ke berbagai provinsi. "Tidak lama kemudian, ia mendirikan sekolahnya sendiri yang diberi nama Ganryu," tulis Minami Nagai di laman Yabai.
Seiring berjalannya waktu, sekolah pedangnya menjadi semakin terkenal, dan reputasi Sasaki Kojiro pun meningkat di seluruh Kekaisaran Jepang.
Konon, dia melawan tiga musuh menggunakan tessen (sejenis kipas perang Jepang). Ia memenangkan banyak duel dan dianggap sebagai ahli senjata oleh Hosokawa Tadaoki
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Sasaki Kojiro mahir dalam menggunakan nodachi, yang menjadi senjata pilihannya dalam duel. Sementara katana standar biasanya memiliki panjang sekitar 70 sentimeter, nodachi sering kali memiliki bilah yang lebih panjang dari 90 sentimeter.
Pedang favorit Sasaki Kojiro dikenal sebagai monohoshizao, yang berarti "tiang jemuran". Pedang ini jauh lebih panjang dan lebih berat dibandingkan dengan pedang lawan-lawannya. Meski demikian, setiap serangan Sasaki Kojiro sangat akurat dan cepat.
Sasaki Kojiro memiliki teknik khas yang dikenal sebagai Tsubame Gaeshi atau Tebasan Burung Walet Berbalik. Teknik ini dinamai berdasarkan gerakan serangannya yang meniru gerakan ekor burung layang-layang saat terbang.
Pada masa feodal di Kekaisaran Jepang, teknik Sasaki Kojiro ditakuti dan dihormati oleh semua orang yang mengenalnya. Dalam sejarah Jepang, jurusnya kerap dibandingkan dengan dua jurus terkenal lainnya pada masa itu. “Kedua jurus itu adalah Ganryu Kosetsu To dan Kinshi Cho Ohken,” ungkap Nagai. Kedua teknik ini terdiri dari serangan yang ganas dan cepat yang dilakukan dengan gerakan ke bawah lalu ke atas. Sasaki Kojiro diyakini mengembangkan teknik ini pada tahun 1605.
Sasaki Kojiro meninggal akibat duel melawan Miyamoto Musashi, Miyamoto Musashi adalah seorang pendekar pedang dan ronin (seorang samurai tanpa tuan) pada masanya. Dia dikenal karena gaya pedang berbilah gandanya yang unik. Sebagai pendekar pedang, Musashi mencatat rekor jumlah duel tak terkalahkan tertinggi (60 duel).
Namun, tidak dapat disangkal bahwa duel tersebut adalah yang paling penting bagi kedua pendekar. Hingga kini, Sasaki Kojiro dan Miyamoto Musashi dianggap sebagai pendekar pedang legendaris dalam sejarah Jepang.