Mohon tunggu...
Danang Estutomoaji
Danang Estutomoaji Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Persamaan dan Perbedaan antara Trading Saham, Emas, dan Forex

19 Maret 2019   07:26 Diperbarui: 19 Maret 2019   11:34 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini tidak terjadi di saham, di semua broker saham, grafik saham sama persis. Kemudian broker forex bisa trading melawan kita, misalnya kita ambil posisi long, dia short. Ini berbahaya karena broker tersebut tahu persis posisi kita, karena kita nasabahnya.

Keamanan
Trading di pasar saham jauh lebih aman daripada di forex atau karena keamanannya dijamin oleh pemerintah. Dana nasabah disimpan di Rekening Dana Investor di bank. Dana nasabah yang belum dibelikan saham juga dijamin oleh pemerintah. 

Kemudian saham yang dibeli juga aman karena disimpan di institusi pemerintah (KSEI). Di forex atau emas tidak ada jaminan seperti ini. Apalagi kalau trading forex dan emas dengan membuka rekening di broker luar negeri yang legalitasnya tidak jelas, sehingga rawan akan fraud, misalnya tiba-tiba broker tutup dan uang hilang.

Risiko 
Menurut saya, risiko trading di saham relatif lebih kecil daripada forex atau emas. Dari uraian sebelumnya kita tahu, bahwa kita bisa mendapatkan untung dari trading forex atau emas dalam dua arah. Tetapi banyak orang tidak menyadari bahwa ini juga berarti potensi rugi dalam dua arah. Kemudian trading forex atau emas juga menggunakan leverage, minimal 1:100 sampai 1:1000. 

Jadi kita bisa membuka posisi trading sampai 100-1000 kali lipat dari modal. Artinya kita bisa cepat untung besar, tapi risikonya juga bisa cepat rugi besar. 

Maka tidak jarang, banyak trader forex dan emas yang uangnya habis dalam semalam (terkena margin call) karena tidak hati-hati. Di saham, kita hanya bisa membeli saham sesuai besarnya modal, sehingga risiko lebih terukur. 

Juga fluktuasi harga di forex dan emas relatif lebih kejam dari saham. Di forex atau emas, harga bisa naik sampai ratusan poin dalam sekejab sehingga dalam waktu singkat membikin bangkrut. Di saham, risiko rugi tetap ada, tapi lebih terukur. 

Fluktuasi harian harga saham relatif tidak terlalu tajam. Juga tidak mungkin terjadi bangkrut dalam sehari seperti di forex atau emas. Dalam sehari, penurunan maksimal di saham ada batasnya.

Ditransaksikan
Di saham, kita membeli aset. Karena saham adalah kepemilikan suatu perusahaan. Bila trading gagal, dan merugi, kita bisa beralih menjadi investor. Jika menjadi investor dan hold setahun bisa mendapat dividen. 

Sedangkan di online forex trading kita membeli atau menjual posisi, yang tidak bisa dijadikan investasi. Jadi cuma semacam kontrak posisi yang suatu saat harus ditutup. Kontrak posisi tersebut didiamkan berapa lama pun, tetap menjadi kontrak posisi dengan nilai yang sama. Sedangkan saham didiamkan dalam jangka panjang nilainya bisa bertambah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun