Mohon tunggu...
Danang A. Ichwan
Danang A. Ichwan Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Dalem - Sinau Komunikasi

Baca - Tulis - Latih - Praktik - Baca Lagi - Tulis Lagi - Latih Lagi - Praktik Lagi. Terusss... Semoga konsisten sampai akhir nanti.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tak Ada Lagi Suara Kresek.. Kresek di Rumah Kami

4 Februari 2023   12:20 Diperbarui: 4 Februari 2023   12:22 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinere (03/02/23) - Sore kemarin (02/02) jam 17.28 WIB, saat di MRT Jakarta arah pulang, masuk notifikasi WA mengabarkan Oyen bin Dungdung, kucing kesayangan bermata orange (baca : Oyen) kembali ke Rahmatullah. Hati sempat grekk sejenak, tp pikiran segera beralih krn tumpukan kerjaan. "ha...Oyen meninggal. Duh..," itu sj yg terlintas.

Sampai di rmh, seperti dugaan, istri sy tak kuasa menahan tangis. Sontak berurai air mata, aplgi hrs menatap kucing lucu yg sjk lahir ia urus kelahirannya tetiba terbujur kaku tak bernyawa. Lalu sy? Grekk lg tp ttp kuasa menahan iba. Hanya berpikir ikhlas, wong ya mmg sdh jatah & takdirnya Oyen berpulang ke Yang Maha Kuasa. 

Kebiasaanmu Yang Sirna

Malam, usai Isya, sekitar jam 20 hingga 21an, biasanya 4 kucing dikeluarkan dr kandang, trmasuk slh 1 nya Oyen. Play Time!! Sejatinya tak hanya mereka yg bebas berlarian bhkn menjatuhkan berbagai barang. Biarlah krn itu kebutuhan. Tak ber-perikehewanan jika terus2an kami kandang.  kami pun sbnrnya segar melihat 'keonaran' empat sekawan itu setelah seharian berkutat dgn pekerjaan.

Khusus Oyen, ia yg paling suka ngadem. Saat dilepas, tempat pertama yg dituju adlh kamar kami. Kresekk...kresekkk...suara pintu ia garuk, dorong, sbg penanda pengen masuk sekedar utk rebahan, ngleyeh, magabut. Diuyel, dielus adlh kesukaannya. Jika ia msh ada, anda bisa mencobanya. Seketika Oyen akan telentang, ngglosor2..pkknya senyamannya. Itulah Oyen. Sang Raja krn ia tertua, tergemuk badannya, termalas perangainya, terakrab dgn kami berdua. 

Tetiba sesak dada sy & air mata antri di pelupuk mata. Tak seperti kmrn saat sy bs menahan kuasa. Skrg ... bayangan Oyen seperti yg tertulis di alinea 3 sontak memenuhi kepala. Kini...tak ada lg suara kresekk...kresekkk pintu kamar, menunggu dibukakan utk rebahan.

Selamat jalan Oyen...terima kasih 8.5 tahun setia menemani & memeriahkan kehidupan kami. Kami semayamkan kau di pojok halaman belakang rumah yg terlindungi agar kehangatan senantiasa menyertai. 

- DAI - 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun