Sekapur sirih
Pagi ini, saya melihat anak didik saya di tinggkat middle school sedang bereksperimen tentang aktualisasi nilai Pancasila di dalam kehidupan mereka masing-masing. Pancasila dipahami secara umum sebagai dasar negara Indonesia. Permasalahan yang muncul adalah apakah nilai-nilai yang tertuang di dalamnya dapat dipahami dengan baik dan diwujudnyatakan di dalam kehidupan bersama.
Ide dasar untuk menanamkan nilai Pancasila ini saya kemas melalui kegiatan menulis. Sebagai akademisi, saya kira metode ini perlu untuk terus diperkenalkan kepada peserta didik. Alur pemikiran yang saya tawarkan kepada mereka bisa dikatakan sederhana. Tantangan sebenarnya ada pada kepekaan anak untuk melihat dan mencermati tatanan nilai yang ideal beserta realitas sosialnya.
Nilai Ideal Pancasila
Di dalam konsep filsafatnya, Pancasila memiliki nilai ideal yang tersusun dengan baik. Nilai-nilai itu seyogyanya diraharapkan akan menjadi pondasi dasar kehidupan bersama rakyat Indonesia. Nilai-nilai itu antara lain: ketuhanan, persatuan, solidaritas, dll. Refleksi atas nilai Pancasila menjadi titik pangkal yang baik untuk memahami kedalaman makna yang ada di dalam Pancasila itu sendiri. Saya yakin bahwa lima sila Pancasila tidak sekedar untuk dihapalkan. Lebih dari itu, nilia itu perlu dihidupi.
Sisi Aktual
Nilai ideal akan berhadapan dengan realitasnya. Pancasila sebagai dasar negara memiliki sisi ideal tentang tatanan nilai yang mendasari hidup masyarakat Indonesia. Sayangnya, nilai-nilai itu berkebalikan dengan kenyataan di masyarakat. Saya meminta kepada murid-murid saya untuk berani melihat kenyataan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Apakah nilai-nilai Pancasila itu dapat dihidupi dengan baik atau malah sebaliknya?Â
Pada tahap ini, murid-murid saya minta untuk meneliti realitas masyarakat melalui contoh konkritnya. Menemukan akar masalah adalah metode yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan analisis mereka. Dapat dikatakan, fase ini berarti analisis-reflektif. Mereka kemudian menantang diri mereka untuk melihat dengan jeli perihal ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam menghidupi nilia-nilai Pancasila itu.
Menemukan akar masalah
Kemampuan berikutnya yang perlu mereka pelajari adalah menemukan akar permasalahan melalui kejadian yang sedang mereka hadapi. Proses ini saya kira sangat penting bagi mereka untuk menumbuhkan kepekaan sosial atas perjalanan kehidupan berbangsa. Tanpa kepekaan dan hati yang baik untuk menilai dan mau terlibat, saya pikir Indonesia tidak akan pernah maju. Mereka hanya akan  menjadi pribadi 'penghafal' belaka. Ketika mereka mampu menemukan akar permasalahan dari sebuah kejadian, tentunya ini sudah menjadi kabar yang sangat membahagiakan. Bagi level mereka, bisa jadi ini menjadi tantangan untuk bisa berkembang pada fase analitik-reflektif ini.Â
Menenukan Solusi