Mohon tunggu...
Danang Suprayogi
Danang Suprayogi Mohon Tunggu... buruh -

Perencanaan Keuangan Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kuda Besi Doraemon

21 November 2010   16:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:25 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah sekali waktu kita mengamati dengan seksama sambil menghitung-hitung seberapa banyak kendaraan motor dan mobil yang berlalu lalang di jalanan depan rumah kita? Dengan kemudahan fasilitas kredit kendaraan bermotor dan mobil dari perusahaan leasing dan bank membuat muka jalanan sekarang teramat jauh lebih padat daripada kondisi traffic jalanan dari pada 5 tahun yang lalu.

Mari kita mulai pengamatan kita dari kendaraan bermotor roda dua. Ada bebek antik/kuno keluaran tahun 70-an, ada bebek 125 cc, bebek matic, motor laki-laki biasa, motor laki-laki sporty sampai dengan motor gede. Dan mari kita lihat dan amati labelnya; Kawasaki, Suzuki, Honda, Yamaha, semuanya kuda besi yang keluar dari kantong sakti Doraemon (baca: Jepang poenya). Masihkah ada label di luar produk Doraemon itu? Ada, yaitu kadang masih terselip diantara berjibun kuda besinya Doraemon tampak Jialing, Kanzen, Viar, , Piaggio, TVS dan Ducati. Lalu dimana kuda besi made in Indonesia diantara ribuan bahkan jutaan sepeda motor yang berlalu lalang memenuhi jalanan republik ini? Masihkah ada yang peduli dimana sepeda motor merek dalam negeri berada? Sudah 65 tahun republik ini merdeka dari Pendudukan Jepang, namun hampir 100% kendaraan rakyat republik ini sekarang adalah asli made in Jepang!

Saya pikir tidak ada lagi yang peduli, karena baik rakyat dan pemerintah bangsa ini telah menerima dan menganggap bahwa motor-motor yang berlalu lalang di jalanan itu ya produk dalam negeri, alasannya kan sudah jelas pabrik-pabrik motor itu semua ada di Jakarta danJawa. Pokoknya rakyat tinggal pakai saja, mau yang gigi manual apa yang matic tinggal pilih aja toh tinggal beli aja, DP bahkan bisa 0% sudah bisa bawa pulang motor baru ke rumah, mau mikir berat-berat buat apa lagi? Bahkan beberapa waktu yang lalu ada anak lelaki dari tetangga saya yang baru duduk di bangku SMA, karena keinginannya minta untuk dibelikan Yamaha Vixion buat ke sekolah dan ngecengin cewek tidak dikabulkan oleh kedua orang tuanya, maka tanpa segan-segan dia menenggak baygon……

Dan kini tidak susah rasanya untuk menemukan anak-anak berseragam putih abu-abu berangkat dan pulang sekolah menaiki Kawasaki ber cc besar dengan harga Rp. 40 jutaan…..

Kita sudah menerima tanpa rejection atas produk-produk negeri Doraemon tersebut, bahkan menerimanya dengan senang hati dan menjadikannya sebagai symbol budaya yang memang tidak bisa ditolak lagi. Kaum-kaum tajir, professional kaya, pengusaha sukses, pejabat di republik inipun semakin jumawa dan mantap dengan symbol kesuksesannya jika sudah dapat menelusuri jalanan negeri ini dengan membesut MOGE (motor gede) yang berlabel ‘made in Doraemon’.

Itu baru tunggangan kuda besi alias sepeda motor. Sekarang kita lihat untuk mobil, mari kita gunakan indera kita sejenak untuk menangkap barangkali ada label made in Indonesia lewat di depan rumah kita diantara produk-produk yang keluar dari kantong ajaibnya Doraemon; ada Honda, Toyota, Suzuki, Isuzu, Mitsubishi, Daihatsu…. Ketambahan label-label tambahan dari negeri lainnya; ada Hyundai, Kia, Foton, Proton, Audi, BMW, Mercedes…lalu dimana produk berlabel made in Indonesia? Yah ndak usah mikirin pusing-pusing lah..toh Avanza & Xenia kan aseli bikinan pabrik yang ada di Jakarta, Vios dan Camry asli di assembling di Jakarta, Jazz dan Yaris bukan Import tapi dikerjakan oleh tenaga-tenaga lulusan STM dalam negeri ini ….

Miris enggak sih hati kita semua sebagai rakyat republik ini melihat jalanan, parkiran, dari Kota besar sampai desa di pelosok dari ujung gunung sampai tepi pantai dipenuhi oleh label-label yang telah disebutkan diatas?

Belum lagi ketambahan berbagai alat berat yang digunakan untuk membangun gedung-gedung pencakar langit di negeri ini, jalan-jalan tol, jembatan-jembatan, rel kereta, menggali tambang-tambang di seantero daratan di republic ini; mulai dari Hitachi, Matsushita, Caterpilar, United Tractor.

Sampai alat-alat pengolah lahan sawah para petani….semua keluar dari kantong sakti Doraemon….ada Kubota dan lainnya….

Lalu sampai kapan kita semua begitu cinta dengan Produk-produk yang keluar dari Kantong Doraemon ini? Adakah celah bagi kita untuk sedikit saja memiliki secuil kebanggaan mengendarai dan menggunakan produk MADE IN INDONESIA?....

Entah sampai kapan saya bisa menanggalkan sepeda motor saya yang bermerk Honda Supra X 125 cc itu ???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun