Surabaya, 10 Desember 2023 - Sebuah penelitian yang dipimpin oleh A'yunin Sofro, Ph.D., dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah mengungkapkan hubungan signifikan antara faktor sosio-demografi dan antropometri dengan kejadian hipertensi dan diabetes pada calon atlet cabang olahraga atletik.
Dalam penelitian yang berjudul "Integrasi Model Regresi Logistik Bivariate dan Pohon Keputusan untuk Screening Awal Kasus Hipertensi dan Diabetes pada Calon Atlet Cabang Olahraga Atletik berdasarkan Sosio-Demografi dan Antropometri," tim peneliti UNESA menggunakan pendekatan inovatif untuk mengevaluasi risiko kesehatan calon atlet sebelum mereka terlibat dalam olahraga atletik yang intensif.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi model regresi logistik bivariate dan pohon keputusan dapat efektif dalam menentukan hubungan antara variabel sosio-demografi dan antropometri dengan kasus hipertensi dan diabetes pada calon atlet. Pohon klasifikasi optimal yang dihasilkan dari data menyoroti bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki dampak paling signifikan pada kelulusan peserta sebagai atlet.
Menurut A'yunin Sofro, Ph.D., ketua tim peneliti, "Pohon keputusan yang terbentuk dari data kami memberikan pandangan mendalam tentang faktor-faktor yang berkontribusi pada risiko hipertensi dan diabetes pada calon atlet atletik. Variabel IMT secara khusus menjadi penentu utama dalam pengambilan keputusan, mencerminkan pentingnya menjaga komposisi tubuh yang sehat dalam dunia atletik."
Dengan tingkat akurasi prediksi mencapai 72%, penelitian ini memberikan landasan yang kuat untuk mengklasifikasikan data atlet dan mengidentifikasi mereka yang berisiko tinggi terhadap hipertensi dan diabetes. Hal ini penting untuk memastikan bahwa calon atlet menerima pemantauan dan perawatan yang sesuai untuk menjaga kesehatan mereka selama karier olahraga mereka.
Penelitian ini juga memberikan wawasan berharga tentang adaptasi fisiologis, kebugaran, pemulihan, dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja atlet. Hasilnya diharapkan dapat memberikan panduan bagi pelatih, dokter olahraga, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengelola kesehatan dan kinerja atlet secara holistik.
Secara keseluruhan, penelitian ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang efek aktivitas fisik tinggi terhadap kesehatan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada literatur ilmiah dalam bidang olahraga dan kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H