Mohon tunggu...
Danadipa Putra
Danadipa Putra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anda Sopan Orang pun Segan

18 November 2015   14:24 Diperbarui: 18 November 2015   14:32 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Anda Sopan Orang pun Segan” Kalimat itu sering terdengar. Namun perkataan itu ada benarnya. Kebanyakan orang yang tinggal di perkotaan tidak lagi maupun sangat jarang menggunakan kesantunan berbahasa. Padahal hal ini sangat perlu dalam berbahasa dan dapat dianggap hal yang vital dalam berbahasa.Kesantunan berbahasa adalah hal yang sangat penting dalam berbahasa namun kebanyakan orang tidak tau cara berbahasa dengan baik. Oleh karena itu saya akan sedikit menjelaskan tentang kesantunan berbahasa,hal ini saya lakukan supaya penutur asli bahasa Indonesia berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

            Konsep kesantunan bahasa terbagi menjadi dua yaitu. Untuk yang pertama adalah Aspek berbahasa. Aspek berbahasa sangat memperhatikan pemilihan kata. Pemilihan kata sangat berpengaruh dalam kesantunan berbahasa, sebagai contoh jika seseorang yang terpelajar berbicara ia akan cenderung menggunakan kata-kata yang baik dan halus dan enak di dengar.lain halnya dengan orang yang kurang terpelajar, orang yang kurang terpelajar akan cenderung menggunakan kata-kata kasar yang tidak enak didengar.

            Aspek berbahasa juga memperhatikan penggunaan nada dan intonasi pelafalan, hal ini dilakukan untuk membedakan apa maksud perkataan yang penutur katakan. Sebagai contoh jika ia menaikan nada bicaranya berarti ia sedang marah saat menutur kan pertanyaan nya. Selain itu aspek berbahasa juga memperhatikan struktur kalimat. Struktur kalimat yang rappih dan benar akan jauh lebih enak di dengar dan lebih mudah untuk di mengerti.

           Konsep kesantunan berbahasa yang selanjutnya adalah tingkah laku penutur saat menutur kan perkataanya. Tingkah laku penutur dapat di lihat dari pengekspresiaan penutur sebagai contoh saat ia bertanya sang penutur akan menggunakan ekspresi binggung atau ekspresi Tanya. Selanjutnya adalah sikap penutur dalam berbicara ataupun saat berkomunikasi dengan lawan bicara.

Jika ia menunjukkan sikap yang serius maka ia berarti sangat antusias dalam topic yang sedang di bicarakan. Kesantunan dan norma di masyarakat ada yang sama mau pun berbeda di daerah satu maupun daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh setiap kelompok masyarakat memiliki aturan atau norma tersendiri yang dapat sama ataupun sangat berbeda dengan kelompok masyarakat lain.

            Prinsip-prinsip kesantunan berbahasa atau yang biasa di sebut Maksim. Maksim digunakan untuk meminta atau menuntut jawaban dari lawan bicaranya. Maksim dibagi menjadi tempat yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim cara.Maksim kualitas biasa digunakan untuk menuntut peserta percakapan untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Maksim kuantitas digunakan untuk menuntut peserta pecakapan untuk memberikan kontribusi yang secukupnya terhadap mitra tuturnya.

Maksim relevansi digunakan untuk menuntut peserta percakapan untuk memberikan kontribusi yang relevan dengan situasi pembicaraan,sedangkan untuk Maksim cara digunakan untuk menuntut peserta percakapan untuk harus berbicara langsung, lugas dan tidak berlebihan.

            Kesantunan dalam berkomunikasi berkaitan dengan tiga unsur yaitu, tindak lokusi, tindak elokusi, dan tindak perlokusi. Tindak lokusi berupa ujaran yang dihasilkan oleh seorang penutur, hal ini tampak pada pemilihan kata dan strukturnya. Tindak elokusi berupa maksud yang terdapat pada ujaran. Dan yang ke tiga adalah Tindak perlokusi yaitu berupa efek yang di timbulkan oleh ujaran.

Selain itu juga ada dua aspek kesantunan berbahasa. Aspek yang pertama adalah jenis kalimat, dalam aspek ini kalimat berita dan kalimat tanya dianggap lebih santun dari pada kalimat perintah. Aspek yang kedua adalah struktur kalimat, dalam aspek ini kalimat yang menggunakan struktur yang lebih lengkap dianggap lebih santun.

            Aspek- aspek kesantunan berbahasa tidak hanya ditenteukan oleh unsur-unsur kebahasaan tetapi juga di tentukan oleh konteks berkomunikasi atau factor-faktor non kebahasaan,seperti mitra tutur,tempat,waktu,dan topic pembicaraan. Pada mitra tutur usia dan status social merupakan beberapa factor yang turut berpengaruh pada kesantunan berbahasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun