Mohon tunggu...
W. Sindu Pradana
W. Sindu Pradana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pegawai Negeri Sipil

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berkah Kawah Ijen

22 September 2014   20:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:56 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_343798" align="aligncenter" width="543" caption="Pekerja memikul belerang - Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Banyuwangi"][/caption]

[caption id="attachment_343799" align="aligncenter" width="300" caption="Danau Kawah Ijen - Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Banyuwangi"]

14113677771430525126
14113677771430525126
[/caption]

Kawah Ijen merupakan salah satu wisata alam yang ada di kabupaten Banyuwangi, berjarak sekitar 32 km dari pusat kota, tempat ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Mungkin anda bertanya kenapa jarak 32 km bisa memerlukan waktu hampir 1 jam? Jalan menuju wana wisata Ijen ini memang relatif mulus tetapi jalanan didominasi oleh tanjakan dengan tingkat kemiringan sedang. Sepanjang perjalanan mata kita dimanjakan oleh rimbunnya tanaman cengkeh dan aneka tanaman khas hutan lainnya. Udara segar yang bebas dari polusi sangat sayang untuk dilewati, kondisi seperti ini tidak bisa kita dapatkan di kota yang penuh dengan bangunan dan sangat jarang pepohonan.

Di sepanjang perjalanan terlihat beberapa orang sedang menambal aspal jalan yang mulai mengelupas dan berlubang, kegiatan ini juga sebagai persiapan menyambut acara balap sepeda Internasional yang bertajuk “Tor de Banyuwangi Ijen” pada bulan Oktober 2014 mendatang, tepatnya pada tanggal 16 Oktober 2014.

Selain sebagai tempat wisata alam, kawah Ijen juga sebagai tempat penambangan belerang. Kawah di Gunung Ijen ini menghasilkan belerang. Setiap hari puluhan pekerja angkut belerang menempuh perjalanan sekitar 5 km naik turun kawah untuk memikul belerang dengan berat rata-rata 80 kg dalam sekali jalan. Tidak mengherankan apabila pundak para pekerja belerangan ini mengeras menandakan mereka sering membawa beban berat. Harga di pengepul untuk kg angkatan pertama Rp. 900,- dan Rp. 1.000,- untuk angkatan kedua. Sehari maksimal pekerja hanya bisa mengangkat sebanyak 2 kali. Kalau dipakai rata-rata sekali angkat mampu membawa 80 kg maka untuk dua kali angkatan dalam sehari pekerja mampu memperoleh upah Rp. 152.000,-. Sekilas dalam satu hari memperoleh uang segitu memang besar tetapi melihat medan yang harus dilalui dan beratnya beban yang harus dipikul kita akan sangat terenyuh melihat kegigihan para pekerja angkut belerang ini.

Api biru merupakan salah satu moment yang dinantikan oleh para wisatawan yang berkunjung, peristiwa ini bisa disaksikan ketika hari sudah gelap. Api ini berasal dari dasar kawah tempat belerang diproduksi. Ini merupakan proses alami tetapi tidak setiap saat pengunjung bisa menyaksikan kemunculan api biru ini, konon pada musim kemarau api biru lebih mudah dijumpai daripada musim penghujan.

Kawah Ijen sudah terkenal di mancanegara, terbukti selalu ada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tempat ini, wisatawan lokal juga tak kalah banyak. Jumlah wisatawan akan meningkat pada akhir pekan atau pada hari-hari libur. Bagi pengunjung yang akan bermalam disediakan kamar-kamar untuk menginap. Tersedia pula tanah lapang yang cukup luas untuk tempat berkemah. Deretan warung-warung penjual makanan dan minuman juga tersedia disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun