Mohon tunggu...
Jawara Dan
Jawara Dan Mohon Tunggu... -

baru nongol lagi,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Maaf, Jilbabmu bukan Sebuah Kedok

20 Juli 2010   08:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:44 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

MAAF, JILBABMU BUKAN SEBUAH KEDOK

Berjalan berkeliling dipasar-pasar, pusat perbelanjaan, dikantoran maupun ditempat umum sambil cuci mata memperhatikan keadaan sekitar ada sebuah fenomena unik yang terjadi di negara yang mayoritas berpenduduk muslim terbesar didunia ini yaitu memperhatikan busana yang digunakan oleh kaum hawa. Sebuah intermezzo (selingan) sedikit mengulas ajaran leluhur yang mengajarkan kepada kita berislam yang moderat tidak secara fanatik dan radikal sehingga wajar ada penyusupan ajaran leluhur yang dianggap sebagai ajaran agama. Kemurnian Al quran dan As-sunnah agak sedikit tergeser dengan hal tersebut seperti halnya masyarakat kita jika diminta menyebutkan nama-nama walisongo sebagian besar bisa menjawab 6 dari 9 wali bahkan ada juga yang hafal keseluruhan namun jika ditanya siapa saja 10 sahabat Rasul yang DIJAMIN masuk surga, hanya segelincir saja yang bisa menjawab dan hanya ingat 4 saja dari 10 sahabat. Tidak ada larangan menghafal nama-nama wali Allah namun saya menemukan fakta dilapangan bahwa sebagian wali-wali Allah agak sedikit dikultuskan oleh sebagian masyarakat kita padahal sebaik-baiknya suri tauladan adalah Rasullullah SAW dan para sahabat.

Bentuk-bentuknya bermacam-macam beberapa diantaranya yaitu memajang foto dianggap sebagai pengundang keberkahan, minyak wangi yang telah didoakan dianggap sebagai penolak bala, mendatangi orang-orang pintar (ustadz atau kiyai) untuk didoakan serta penggunaan simbol-simbol berupa kerudung, peci+baju koko. Jika melihat kemurnian dalam islam bahwa sampai saat ini tidak pernah ada bahkan tidak akan pernah ada foto Rosullullah karena dikhawatirkan akan terjadi pengkultusan terhadap Rosullullah, sebagai penolak bala Alquran dan Hadist mengajarkan agar perbanyak bersedekah karena keutamaan sedekah yaitu diantaranya membuka pintu rezeki, memperpanjang umur dan terhindar dari musibah. Allah memiliki salah satu asmaulhusna yaitu Assami'= Maha Mendengar, jadi siapapun yang memohon kepada-Nya maka Allah senantiasa mengabulkan dengan syarat mematuhi perintahNya maka tak usah memohon doa dengan perantara. Tulisan ini tidak bermaksud menyalahkan ajaran leluhur tetapi harus diperhatikan pemisahan antara ajaran leluhur dengan ajaran Islam. Biarlah diri kita masing-masing yang menilai fakta tersebut janganlah diperdebatkan!!!

Satu lagi hal unik yang ingin saya kupas yaitu mengenai penggunaan simbol-simbol berupa kerudung, peci+baju koko. Mengenai peci+baju koko sudah dibahas di novel The Da Peci Code yang terakhir dijadikan sebuah film yang berjudul 3 hati 2 dunia 1 cinta, bagi yang penasaran silahkan baca atau tonton langsung. Penggunaan kerudung masih dianggap sebagai penutup kepala saja, wajar jika banyak wanita berkerudung yang masih menggunakan kerudung dengan memakai pakaian yang ketat dan perilakunya kurang mencerminkan sebagai wanita soliha. Fakta dilapangan beberapa yang berkerudung masih suka tertawa terbahak-bahak, menggosip, pulang larut malam, masih suka pacaran mojok disuatu tempat, ada pula yang merokok, dan tampil dalam adegan video mesum. Ada juga mereka hanya berkerudung pada saat dilingkungan sekolah/kampus namun ketika kembali kerumah maka ia melepaskan kerudungnya dan pergi lagi keluar rumah tanpa memakainya. Cerita lain para artis-artis nasional ketika terlibat dalam sebuah kasus maka ia menggunakan kerudung sebagai simbol pertaubatan. Alasan mereka berkerudung bermacam-macam, ada yang berkerudung karena malas penyisir, ada juga dianggap suatu tradisi namun yang lebih parah lagi menganggap berkerudung hanya mencari pujian atau sebutan berpredikat sebagai wanita baik-baik. Tanpa Anda sadari hal tersebut mencoreng citra agama Islam sekaligus merendahkan predikat wanita soliha.

Fenomena itu ada karena suatu kesalahan, banyak orang yang menyuruh untuk berkerudung secara fisik namun tidak dibarengi dengan perintah mengerudungi hati maka wajar fenomena itu terjadi. Mereka tidak salah karena sudah menunaikan kewajibannya berkerudung secara fisik sesuai dengan perintah kebanyakan. Mari kita beri sedikit apresiasi kepada mereka yang telah tergerak hatinya untuk berkerudung walaupun masih seperti hal diatas. Jangan surut kebelakang (melepaskan kerudung) karena malu atau merasa tidak pantas lagi berkerudung karena telah melakukan salah satu perbuatan diatas. Kesalahan terletak dari niat dan perilakunya bukan pada kerudungnya maka tugas mereka adalah meluruskan niat dan mencoba perlahan mengkerudungkan hati, sedangkan tugas kita adalah mendoakan dan terus mensupport agar mereka bisa terus memperbaiki diri jangan sampai kita menghujat atau menghakimi mereka karena belum tentu kita lebih baik daripada mereka. Bagi Anda yang belum berkerudung jangan jadikan suatu alasan tidak berkerudung karena takut seperti hal diatas. Perintah berkerudung secara fisik dan hati adalah wajib bagi wanita seperti halnya sholat. Sewaktu bersekolah kita diajarkan untuk mengerjakan soal-soal terlebih dahulu begitu juga dalam menutup aurat. Lebih mudah mana antara mengerudungi fisik atau hati??? Jika hati lebih susah dikerudungi maka lakukan yang mudah dahulu yaitu mengerudungi secara fisik dan perlahan mengerudungi hati. Semoga tulisan ini tidak sekedar di baca namun perlu diaplikasikan.

Wallahualam,

Nb: Ibu dan adik penulis pun belum berjilbab sampai saat ini, ikhtiar sudah dilakukan namun penulis mohon doanya agar mereka bisa menyusul seperti artikel yang saya buat ini. Jazakallah khairan katsiran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun