Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rising Star Indonesia, Ajang untuk Siapa?

21 September 2014   19:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:01 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

The Rising Star Indonesia, ajang pencarian bakat yang katanya berbeda namun pada hakikatnya adalah sama saja dengan ajang pencarian bakat lainnya. Pertanyaannya benarkan penonton adalah juri? jawabannya tidak! Alasannya tentu saja pada persentase perolehan para peserta yang ternyata sangat ditentukan sang expert. Hingga saat ini, perolehan terbesar persentase penonton yang meng klik "Yes" dalam ajang ini adalah 95 %, dimana dalam kasus ini, keempat expert sama - sama memberikan suara "Yes" juga. Persentase satu expert yang cukup besar, yaitu 7 % membuat pengaruh expert sungguh tak dapat dipungkiri. Dengan perolehan tertinggi diatas, maka penonton hanya menyumbang 67 % suara, sedang untuk lolos dibutuhkan lebih dari 70 % suara. Dengan kata lain, si kandidat akan gagal bila saja tidak ada satupun expert yang menyukainya.

Disamping itu, mungkin luput dari pandangan sebagian penonton adalah, ketika keempat expert sudah "Yes" maka dalam sekejap, persentase akan menanjak keangka 70 %. Walau si Expert tadinya mendukung kandidat di detik - detik pertama tampil sang kandidat. Yang menarik kemudian adalah, kandidat harus meyakinkan keempat juri untuk bisa lolos! Karena satu juri saja menekan "No" maka persentasi akan berjalan merangkak (lamban). Walau bukan tidak mungkin si kandidat akan tetap lolos pada putaran berikutnya. Tapi, jika hanya satu expert yang menerima sang kandidat sebagai finalis, maka bisa dipastikan kandidat tersebut akan gugur saat itu juga. Ini adalah fakta lapangan yang sudah terjadi.

Nah, hal diatas menyoal siapa juri yang sebenarnya...

Ada yang lebih fatal, yaitu ketika seringkali Expert khususnya Judika mencontohkan "cara bernyanyi yang benar". Terlepas dari lagu "All Of Me" yang dipersembahkan Judika untuk sang istri, maka sikap Judika yang selalu gatal untuk memberi contoh, patut menjadi sorotan.

Semua orang tahu, bahwa suara Judika sangat sulit untuk "ditandingi" bahkan menyamainya saja, nyaris tidak mungkin. Dengan berulang kali memberi contoh, didepan televisi, bukan tidak mungkin peserta lain justru ingin bernyanyi seperti Judika. Dan keinginan Beby Romeo, Ahmad Dhani serta Anang, akan sulit tercapai, yaitu "mencari penyanyi yang punya jati diri".

Prilaku Judika ini hampir sama dengan Agnezmo di Indonesian Idol dan Nez Academy, hanya saja, Agnez mengerti betul kapan dia harus "on fire" dan kapan hanya untuk membenarkan nada - nada yang salah saja oleh kandidat.

Memang dalam penjurian, dan atau memberi saran, komentar dibutuhkan orang - orang yang sudah berpengalaman melakukan hal sama sebelumnya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun