Saya memang non-muslim, dan tidak sepantasnya saya ikut - ikutan berqurban seperti kebanyakan masyarkat muslim lainnya. Hanya saja, baru tahun ini saya menerima penolakan dari sebuah lembaga panitia Qurban, dengan alasan selain Muslim dilarang berqurban, padahal saat saya di Jakarta, nyaris tidak ada masalah ketika saya ikut andil dalam perhelatan kaum Muslim ini.
Adalah beberapa teman yang berniat berqurban sapi dengan urunan, masing - masing diantara mereka juga sudah berqurban kambing diwilayahnya. Hanya saja kali ini mereka ingin berqurban di sebuah mesjid besar, dan ingin memberikan sapi. Saya tidak tahu bagaiman hukum Islam dalam masalah urunan Qurban sapi, tapi kemudian teman - teman tersebut mengajak saya untuk ikut andil, disamping kekurangan dana mereka juga kekurangan orang.
Jadilah, saya kemudian berniat menyisihkan sebagian tabungan saya untuk kemudian membantu keenam teman saya tersebut. Sayang sekali, pihak mesjid justru menolak untuk menerima, jika saja ada nama saya didalamnya. Pihak mesjid beranggapan, bahwa saya yang non - muslim ini tidak punya hak apalagi kewajiban untuk berqurban.
Negosiasi cukup lama, kami pun menemui jalan buntu. Akhirnya saya mengambil satu ide, yang menurut saya tidak salah (semoga benar - benar tidak salah). Saya menghibahkan dana saya tersebut kepada salah seorang teman Muslim saya itu, untuk kemudian digunakannya sebagai dana Qurban.
Menggelitik nurani saya, karena saya yang dulu bersekolah di Jakarta ikut urunan Qurban bersama teman - teman disekolah. Bukan hanya saya, teman - teman non - muslim lain juga ikutan urunan, menjadi tanda tanya besar apakah akhirnya Dana yang saya dan teman - teman non - muslim lainnya berikan untuk Qurban akhirnya tidak bermakna dan lebih parah menjadi haram?
Tulisan ini hanyalah sebuah kebingungan dan keraguan saya yang muncul beberapa hari belakangan. Salah - salah, saya justru menjerumuskan orang - orang yang menerima Qurban saya kedalam Dosa menurut Islam.
Salam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H