Secara peta politik, jika Koalisi Indonesia Hebat mendukung pemerintah dalam hal kenaikan BBM, maka sudah bisa dipastikan akan kalah di parlemen. Mendukung kenaikan BBM sama dengan bunuh diri bagi KIH yang dimotori oleh PDI – Perjuangan. Sehingga, menurut perhitungan, maka sebaiknya KIH menolak rencana Pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Secara garis besar, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada proses persetujuan DPR mengenai kenaikan harga BBM nanti.
1. KIH Mendukung, KMP Menolak
Inilah yang akan disebut sebagai bunuh diri politik ala KIH. Sebab pun mendukung sekuat tenaga, sudah dipastikan kalah dalam rapat parlemen kelak. Selain itu, jargon PDI – Perjuangan sebagai partainya wong cilik, akan dengan mudah diserang oleh pihak KMP. Dan, bisa dipastikan popularitas PDI – P dan Joko Widodo akan sama-sama merosot tajam setelah keputusan ini dibuat.
2. KIH Menolak, KMP Menolak
Opsi kedua, adalah hal yang nyaris tidak mungkin terjadi. KIH dan KMP sampai sekarang masih berseteru, bagaimana mungkin tiba-tiba satu suara dalam “menyerang” eksekutif. Agaknya sulit membayangkan Megawati dkk. bisa sepakat dengan Koalisi Prabowo dalam menyerang kader milik PDI – P sendiri. Tapi kemungkinan tetap ada, dan popularitas KIH bisa dikatakan akan stagnan bila akhirnya ini yang terjadi. Begitu pula popularitas Jokowi nampaknya tidak akan berubah banyak, setelah penolakan kenaikan BBM satu suara dari parlemen ini. Justru manisnya akan dirasakan oleh KMP, popularitas koalisi yang dimotori oleh Gerindra itu bisa meningkat. Dengan alasan KMP mampu menekan KIH di parlemen untuk menolak kenaikan harga BBM.
3. KIH Menolak, KMP Mendukung
Kemungkinannya memang sangat kecil, tapi jika lobi politik yang apik dilakukan oleh menteri BUMN (mewakili Presiden) maka hal ini bisa menjadi keuntungan ketiga belah pihak. Popularitas KIH tidak akan merosot, dan bisa meningkat. Popularitas Jokowi ada di level aman, kader PDI – P bisa berdalih menyalahkan KMP. Sedang peluang partai-partai KMP masuk dalam cabinet, jika diadakan reshuffle kelak terbuka sangat lebar. Dan yang terpenting, BBM jadi naik… hehehe
Kira-kira begitulah perhitungan politik di parlemen kelak, jika sidang ke sidang berlangsung alot.
Saran sebaiknya PDI – P dan KIH menolak sajalah kenaikan BBM, gak dosa kok :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H