Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

KPI Menghukum Anak Indonesia?

18 Oktober 2014   19:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:33 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Yang lebih mengejutkan adalah dilarangnya tayangan Tom and Jerry yang sudah belasan tahun menghiasi layar kaca republik ini. Tom and Jerry dilarang karena menurut KPI, tayangan ini hanya mempertontonkan Tom yang selalu ingin memakan Jerry dengan berbagai cara, sedangkan Jerry selalu menghindar dengan licik. Perspektif yang ditunjukkan oleh KPI adalah sebuah perspektif dangkal, dan tidak menunjukkan kebijaksanaan KPI dalam menyortir tayangan di televisi.

Tom And Jerry VS Ganteng - Ganteng Srigala (dan sejenisnya)

Tak pelak, sikap KPI melarang penayangan Tom And Jerry akan segera dibandingkan dengan serial Ganteng - Ganteng Srigala dan Manusia Harimau. Jika, KPI mampu menunjukkan sisi negatif dari tayangan Tom and Jerry, mari simak sisi positif dari serial kartun yang sudah bertahta sejak belasan tahun tersebut.

Tom and Jerry, adalah serial kartun yang menunjukkan permusuhan alami antara kucing dan tikus. Kucing akan senantiasa memburu tikus, dan sebaliknya, tikus akan selalu mencoba menyelamatkan diri. Tidak hanya menlulu permusuhan, terkadang ditunjukkan juga persahabatan antara Tom dan Jerry dalam menghadapi situasi yang membahayakan kelangsungan hidup keduanya. Mungkin kita masih ingat tentang adegan Tom yang kedinginan diselimuti salju diluar rumah, kemudian Jerry memberi pintu masuk kepada Tom untuk menghangatkan diri didalam rumah.

Dalam tayangan Tom and Jerry selalu ditunjukkan bahwa dalam setiap permusuhan pasti kelak akan ada saatnya untuk saling membantu dan berbagi.

Lalu bagaimana dengan Ganteng - Ganteng Srigala dan Sejenisnya?

Serial yang tayang dalam prime time ini tidak mendapat larangan dari KPI. Padahal, jika dilihat dari segi cerita GGS maupun manusia srigala sama sekali tidak mendidik, Jika bicara persaingan antara Tom dan Jerry, GGS justru secara telanjang menunjukkan persaingan antara Vampire dan Manusia Srigala. Secara Verbal, GGS justru menunjukkan bahkan mengajari penonton untuk "membunuh". Mulai dari kalimat "sebaiknya kita singkirkan nayla" "kita harus menghabisi manusia srigala" menunjukkan adanya keinginan untuk membunuh yang diajarkan dalam tayangan itu. Belum lagi kalimat perbudakan yang beberapa kali sudah dilontarkan dalam tayangan ini, "dimasa lalu manusia srigala adalah budak bangsa vampire" bukankah ini mengajarkan penonton untuk memahami apa yang dimaksud dengan budak?

Demikian halnya dengan manusia harimau yang ditayangkan bersamaan dengan waktu tayang GGS, masih menyoal permusuhan. Apakah KPI menutup mata soal permusuhan demi permusuhan yang ditayangkan di televisi?

Sejak tayang pertama kali, hingga saat ini nyaris tidak dapat kita temukan anak - anak "korban" Tom and Jerry, tapi bagaimana dengan serial GGS dan Manusia Harimau yang selalu menunjukkan adegan pertarungan itu.

Dengan melarang serial kartun, KPI justru menghukum anak Indonesia. KPI juga dengan semena - mena, mendefinisikan serial little khrisna, Bima Shakti yang menurut KPI banyak mengandung filosofi moral yang berat. KPI dengan yakin mengatakan bahwa tayangan itu tidak mampu dicerna oleh anak - anak Indonesia. Lalu bagaimana dengan anak - anak di India yang menyaksikan tayangan sama, apakah mereka juga terlalu bodoh untuk menyaksikan tayangan - tayangan tersebut. Dengan membuat pernyataan itu, KPI sudah membuat anak Indonesia kualitas berpikirnya dibawah anak India.

Apa Kabar KPI?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun