Dewasa ini, banyak sekali peminat sinetron di Indonesia,hal ini dibuktikan dengan rating dan share yang menembus angka 6, - dan diatas 20 % untuk penonton sebuah sinetron. Namun, cerita yang disuguhkan per-episode adalah sama! Berikut adalah pendapat saya mengenai sinetron produk dalam negri yang sedang tayang di layar kaca kita.
1. Tukang Bubur Naik Haji
Adalah sebuah keajaiban bagi TBNH, ketika sang aktor utama "menghilang" posisi rating sinetron masih tetap bertahan di peringkat satu, sampai akhirnya ada sinetron lain yang mengimbanginya. Rating satu yang diterima oleh TBNH selama setahun lebih, bukan tanpa sebab. Alur cerita yang begitu natural, lebih mirip seperti kehidupan sehari - hari yang di shoot. Namun, bukan tanpa kelemahan, sinetron ini lambat laun bergeser ke pringkat kedua, bahkan ketiga beberapa minggu terakhir. Menurut saya, salah satu sebab utama sinetron yang sudah menembus angka seribu episode ini gagal mempertahankan tahtanya adalah, terlalu banyaknya tokoh yang bermain didalamnya. Fokus cerita menjadi hilang, ketidak hadiran Haji Sulam menjadi faktor utama hilangnya fokus ini. Dengan tidak adanya sulam, maka posisi Haji Muhidin, Robby dan Rumana menjadi sangat berpengaruh. Tapi, sangat disayangkan, ketiga tokoh tersebut harus rela berbagi slot dengan puluhan tokoh lainnya, sehingga penonton jenuh, dan kehilangan konsentrasi menonton.
2. Ganteng - Ganteng Srigala
Sinetron remaja yang satu ini, pantas saja membuat kwalahan pihak stasiun TV lain. Mengandalkan tokoh Diego yang diperankan oleh Aliando Syarief menjadi magnet tersendiri bagi remaja wanita bahkan ibu - ibu. Namun, lagi - lagi, penonton lainnya kehilangan nafsu menonton, karena menurut judulnya "srigala" yang seharusnya mendapatkan porsi tayang lebih banyak. Disamping itu, belakangan penulis maupun sutradara kehilangan ide untuk meneruskan cerita, sehingga terlalu sering adegan Flash Back kita dapati di sinetron ini. Ketidakjelasan cerita, alur yang mengambang, membuat penonton lain jenuh, sedang penonton yang bertahan hanyalah mereka yang memang menunggu kehadiran sosok diego disinetron ini. Kesalahan fatal yang diberikan pencerita adalah, cerita ini "terlalu mirip" twilight saga, bahkan beberapa kali film itu disinggung dalam dialog di sinetron ini. Pencerita tidak sadar, atau bahkan mengabaikan, bahwa dalam Twilight Saga, yang menjadi pemeran utama adalah Edward Cullen sang Vampire, bukan Jacob si Srigala. Salah memberi judul, membuat sinetron ini kehilangan arah dalam bertutur, mempertahankan judul berarti harus memberi Galang "sirgala" porsi yang cukup untuk dikenal, sedang penonton sudah lebih mmencintai si Diego "vampire" dalam sinetron ini.
3. Emak Ijah Pengen Ke Mekkah
Sinetron debutan AS Production ini, adalah pembasmi awal kegagahan Sinemart dalam dunia sinetron. Pernah tayang di jam prime time, Emak Ijah menawarkan cerita yang lebih bersahaja dibanding dengan yang lain. Namun, cerita terlalu dipaksakan untuk menjadi panjang, hingga muncullah ide - ide nyeleneh, yang membuat penonton tertawa bodoh dalam menyaksikan acaranya. Fatal, ketika sinetron ini harus "membuang" sosok irwansyah yang justru menjadi penopang sinetron ini. Ketidakhadiran Irwansyah kemudian digantikan oleh titi kamal, sudah tidak memberi pengaruh signifikan, karena cerita sudah terlanjur ngawur, saat menunggu kehadiran Titi Kamal setelah kepergian Irwansyah.
4. Catatan Hati Seorang Istri
Sinetron yang sukses booming ini pun dikhawatirkan akhirnya menjemukan. Kekuatan Dewi "Hana" Sandra ditunjukkan dengan kesabarannya dalam berbagai penindasan. Namun, manusia mana yang mau melihat tokoh baik tertindas terus menerus? Kegeraman penonton kemudian akan menjadi tonggak utama, masyarakat meninggalkan sinetron ini.
5. Anak - Anak Manusia
Menghilangnya Teddy Syah, digantikan oleh Anjasmara seakan memberi suasana baru dalam sinetron ini. Namun, kembali masalahnya pada cerita, pada awal sinetron ini, yang menjadi problem utama adalah soal harta warisan yang diinginkan oleh Teddy Syah dan Asri Welas. Namun, dengan menghilangnya sosok Teddy Syah, agaknya sedikit sulit untuk menggiring kembali pada cerita utama sinetron ini.