Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Buku (Masih) Jendela Dunia

4 Oktober 2016   22:25 Diperbarui: 4 Oktober 2016   22:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kurang dari satu dekade silam, kita masih sangat mengenal istilah Buku Adalah Jendela Dunia. Keberadaan buku, adalah hal wajib bagi mereka yang mengenyam pendidikan baik tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Disamping itu, ada juga buku - buku yang bisa dinikmati oleh mereka yang memang hobby untuk membaca setumpuk kertas tersebut.

Namun, seiring pegeseran jaman dan kecepatan perubahan teknologi, keberadaan buku seolah - olah adalah beban. Dimulai dari penebangan pohon sebagai bahan untuk dibuat menjadi kertas, yang adalah komposisi utama buku. Kemudian buku yang merepotkan, sebab butuh wadah khusus seperti tas untuk membawanya. Ditambah dengan hadirnya e book di jaman modern ini.

Namun, bagaimanapun praktisnya e book, tetaplah tidak bisa menggeser keberadaan buku konvensional sebagai jendela dunia. Alih - alih meringankan segala yang dibebankan oleh buku konvensional, e book justru membuat kita terjerembab pada ketergantungan teknologi.

Sebut saja, jika biasanya untuk mencari sebuah informasi pada sebuah buku, kita harus membaca penuh satu buku tersebut. Atau setidaknya satu bab dari buku itu, lebih mudah lagi kita bisa membaca satu halaman di buku itu. Namun, tetap saja kita harus, mau tidak mau membaca sesuatu lebih dari informasi yang kita butuhkan. Artinya, wawasan kita akan bertambah dari yang bisa kita harapkan. Kehadiran e book membuat keuntungan itu tidak terasa. Bagaimana tidak, jika membaca di komputer atau laptop, kikita tinggal tekan ctrl + f, dan ajaibnya kata yang kita cari ditemukan. Lebih praktis, tapi info yang didapatkan semakin sedikit.

Mungkin, ini adalah salah satu sebab beberapa atau bahkan banyak buku yang tidak tersedia dalam bentuk elektronik.

Kemudian, dengan adanya buku versi elektronik ini sesungguhnya bisa membuat kita tidak fokus membaca. Misalnya saja, saat sedang membaca novel dalam bentuk pdf di smartphone, ada pemberitahuan chatting atau sosial media yang masuk. Otomatis, kita akan sibuk beralih ke berpesanan atau main sosial media.

Setidaknya sampai saat ini, kita masih bisa menemukan toko buku seperti Gramedia dan kawan - kawan. Mari kita manfaatkan kehadiran mereka untuk bisa menikmati buku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun