ingin rasanya aku berdiri diatas gunung kinpu
menikmati sejuk dan manisnya kecupanmu
ingin rasanya aku kembali pada pelukanmu
membasuh luka yang terbaring dingin membeku
namun kau memilih untuk berpaling dariku
puing cinta yang tersusun rapi kau runtuhkan di depan mataku
adakah kau merasa kesakitan yang menjadi pilu
bilakah kau akan mengingat janji yang pernah dulu
dan saat aku tersudut dalam rindu
memuakkan hadir lagi sebuah masa lalu
dia yang membawa cinta menawarkan penyembuh pada lukaku
dia yang sempat menghias hati namun pergi seperti kini dirimu
dan aku terjebak pada dua pilihan cerita
mengulang lalu yang meminta kesempatan kedua
atau terus menantimu yang masih menutup mata
haruskah aku melupakan janji kita dan melangkah lagi bersamanya
adakah kelak kau akan kembali dengan sejuta sesal seperti dia kini
ataukah penantianku yang tak punya jawab dan harus berhenti
dan malam ini aku ingin berkata kepadamu
kepada Yamanashi yang kurasa adalah singgasana terakhirku
bila kelak aku memutuskan untuk pergi dan berlalu
bukan karena cintaku padanya bersemi seperti dulu
hanya sebab aku menyadari kau takkan pernah menjadi milikku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H