semesta menyentuhku dengan hangat
merangkulku pada sebuah sempat
ketika sajak terluka bagai racun yang membunuh dengan cepat
ketika jalan semakin tersesat
begitu saja dia datang menawarkan penyembuh
disaat aku tak lagi punya suara untuk sebuah kesah keluh
dibangkitkannya jiwa yang semakin rapuh
dihidupkannya asa yang menghilang bersama peluh
tak ada lagi tangis yang membara
hilang sudah kata menyerah yang dulu menggema
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!