Pada siapa aku akan meluapkan amarah
ketika hati memilih menyerah
Entah kapan dia akan mengunjungi resah,
menutup segala gelisah
Rasa ini sudah tak lagi ada aroma,
aku terjebak dalam bencana
Kehilangan bukanlah akhir segalanya,
meski tetap saja mati akan lebih mudah diterima
Topeng tawa aku bawa ke rumah semesta,
membiarkan dia bergurau saat aku berdarah dalam duka
Aku tak ingin kembali pada semula waktu,
sudah tak ada lagi sebuah rindu
Walau sesal tentang dia yang berlalu,
melahirkan kenangan yang kini menjadi sendu
Aku tak ingin kembali pada semula waktu,
sebab aku tahu aku tak ingin mengenalmu
Kini bagiku cinta adalah sebuah salah,
dan aku akan segera mati dalam lelah
Aku takkan akan pernah menjadi bodoh karena cinta,
sebab aku sadar abai adalah awal dari sesak dada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H