Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Aksi Saling Blokir Medsos-Rusia, Pemberitaan Timpang?

14 Maret 2022   21:50 Diperbarui: 14 Maret 2022   22:07 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang fisik yang dilancarakan Rusia atas Ukraina, kenyataannya melebar. Pemberitaan -- pemberitaan dunia, pada umumnya mendeskritkan Rusia atas tindakannya yang melakukan agresi militer terhadap Ukraina. 

Dengan alasan, menjaga keamanan wilayahnya, melarang Ukraina untuk bergabung dengan NATO, Rusia memberi serangan tanpa ampun. Meski unggul dalam berbagai persenjataan, tetap saja Negara pimpinan Putin ini menjadi pergunjingan hebat di media sosial. Terlebih antara media sosial dan Rusia kini terjadi aksi saling blokir satu sama lain.

Facebook, Twitter dan Instagram sudah menjadi korban di Negara beruang merah. Ketiga sosial media itu diblokir oleh pemerintah Rusia dengan alasan yang sebenarnya cukup dapat dimaklumi. 

Facebook misalnya, beberapa waktu belakangan mengizinkan beberapa Negara untuk mengumpat Rusia dan Putin dengan kata -- kata kasar disana. Twitter, menghapus dua tweet dari kedutaan besar Rusia di Inggris yang menklaim bahwa serangan Rusia di sebuah rumah sakit adalah berita bohong. Selain itu, youtube juga memblokir kanal milik pemerintah Rusia yang dianggap telah memberitakan kepalsuan.

Akhirnya kita harus benar -- benar jeli dalam mengamati pemberitaan perang Rusia -- Ukraina ini. Bagaimanapun, semua sosial media yang disebutkan tadi bermarkas di Amerika. Dan kita semua paham betul, propaganda Amerika yang begitu apik dalam memusuhi Rusia. 

Kenyataannya, saat ini saja Ukraina mengungguli pemberitaan propaganda di sosial media. Hal ini tidak menjadi sebuah kejanggalan sebab Rusia sama sekali memang tidak memiliki akses dalam pembelaan diri di media -- media tersebut.

Saat ini rakyat dunia benar benar dipaksa menerima pemberitaan dari satu arah. Dengan cara ini, diharapkan Rusia semakin terpojok dan bersedia mundur dari Ukraina. Padahal, alih -- alih akan mundur, justru dikhawatirkan perang akan semakin meluas.

Belum lagi ketika pihak Ukraina melakukan ekspose terhadap tahanan perang. Tentara Rusia yang ditangkap, menjadi viral akan pengakuan -- pengakuannya di pemberitaan. 

Padahal mengekspose tahanan perang sendiri adalah sebuah kesalahan menurut Konvensi Jenewa tentang peraturan perang. Tentu saja, sekali lagi Rusia tidak dapat membela diri dimuka Internasional. Pemberitaan mereka terbatas, terisolasi untuk diri mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun