Prita begitu bahagia bisa menghadiri kompasianival tahun ini. Tahun sebelumnya, wanita itu dinobatkan sebagai penulis Fiksi terbaik, namun dia tidak dapat hadir karena pekerjaan yang menumpuk belum lagi saat itu ashma Kevin sedang kambuh -- kambuhnya, Prita tidak mungkin meninggalkan anak semata wayangnya itu. Tapi hari ini, Prita yang begitu dikagumi hampir semua fiksianer di kompasiana hadir dengan cerita baru. Kali ini, meski sedikit mistis cerita itu begitu nyata. Prita dan Lukman merasakannya sendiri. Kevin sudah dititipkan ditempat neneknya, orangtua Lukman. Kondisi semalam tidak memungkinkan Kevin untuk ikut kemeriahan acara hari ini.
"jadi, semalam..."
Prita mulai bercerita soal pengalaman menegangkan bertemu dengan makhluk mistis di daerah terpencil itu. Bagaimana usahanya dan orang -- orang lainnya keluar dari keterjebakan yang tidak diinginkannya itu. Semua orang mendengarkan Prita dengan takjub, kisah hutan terlarang itu memang menjadi sangat menarik apalagi kalau seorang Prita yang membawakannya. Emosinya bisa menyentuh pada setiap pendengar maupun pembaca ceritanya. Prita terlalu menikmati dongengnya, sebelum akhirnya Lukman hadir menghentikan cerita Prita yang berapi -- api.
Cerita yang tersendat membuat Adam, salah satu penggemar Prita juga salah satu penulis fiksi yang mendengarkan cerita Prita mulai berimajinasi liar. Bagaimanapun cerita mistis yang disadur dari kejadian nyata akan menarik minat banyak pembaca. Meski adalah orang dengan idealis tinggi, Adam tidak pernah melupakan sisi komersial dari tulisannya. Pria dua puluhan itu sudah belajar dengan baik bagaimana cara menjual karyanya.
"apa yang terjadi di desa itu, bertahan didesa itu... selamanya" kata Lukman "ingat?"
Prita menyesali sudah menceritakan kejadian yang dialaminya itu. Tapi penyesalan selalu datang terlambat, tidak sampai tiga puluh menit cerita itu sudah tayang di kompasiana. Adam menjadi biang kerok, cerita ini tersebar di dunia maya.
Prita dan Lukman membaca dengan cermat tulisan Adam. Ternyata menceritakan pengalaman sebagian, jauh lebih buruk dampaknya daripada memberitahu secara keseluruhan. Dan Adam menghilang!
"ini tidak benar...."
"ini salah..."
"adam...."
"adam..."